Pagi ini awan hendak berkisah seperti ingin menyapaikan berita kepada bumi bahwa hujan ingin menyapa penduduk bumi.
Sosok ombak seakan akan ingin berkata bahwa ia igin melihat daratan namun tak ada daya selain kehendak yang Maha Esa, ia hanya bisa mematuhi nan bercanda riya bersama ikan-ikan di pinggir pantai bagaikan murid SD saja.
Dari pemandangan indah laut ciptaan Allah SWT itu dari kejauhan terlihat para nelayan yang sedang Tarek Pukat dengan sekuat tenaga berharap tangkapnya hari ini ada sejuta harapan untuk di bawa pulang dan dipasarkan.
Pantai yang indah yang terletak di Pidie (Likot Wp) ini. Makin di lihat, betapa panorama ombak,awan dan pohon yang rindang memancarkan pesona bagaikan Maestro saja. Alunan angin sepoi-sepoi menghantarkan jiwa rasanya ingin mensyukuri atas nikmatnya.
Pantai ini biasanya banyak di kunjungi orang-orang pada sore hari, namun kali ini berbeda, saya ingin merasakan sapaan para Nelayan, sepertinya dengan senyum ramahmya dapat disimpulkan kedatangan saya di sambut ria.
Saat memulai bercakap sembari terseyum dan sedikit ocehan darinya saya hendak berkata apa yang membuat ia selalu tersenyum gembira padahal tangkapannya tidak sesuai dengan harapan pada hari ini, ia tak menghiraukan, sepertinya ia berpura-pura terlihat baik-baik saja.
Di pelupuk matanya yang berkaca saat tersenyum saya curiga beliau menyimpan luka teramat mendalam seakan hendak berkisah di lubuk hati "kami tidak baik-baik saja, kami tersiksa dengan kondisi seperti yang sekarang", mungkin beliau enggan mengatakannya karena beranggap percuma saja dan pasrah pada keadaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H