Mengerakkan Kerjasama Global

TAK banyak mediamengangkat sebuah momen penting hubungan Indonesia Amerika Serikat, kini kian menguat. Hal itu terjadi setelahkedua pemerintahan menandatangani Forum Komunikasi Bersama Indonesia-Amerika Serikat. Kedua belahpihak menandatanganimemorandumkerjasama itu melalui Menlu, Marty Natalegawa dan Hillary Clinton pada17 September 2010 di Washington DC, AS.Komisi Bersama ini merupakan komitmen jangka panjang Yudhoyono dan Obama untuk memperluas, memperdalam dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat menghadapi tantangan abad ke-21.

Kemitraan menyeluruh kedua negara akan memberi akses seluas-luasnya bagi kedua negara untuk menjelajah dan membangun berdasarkan kepentingan bersama, memaksimalkan kerja sama yang telah terjadi berdasarkan prioritas bersama dan menguatkan hubungan di antara masyarakat kedua bangsa.

Wujud kongkrit dari kerjasama ini dibentukEnam Kelompok Kerja. Rencana aksinya, di bidang; demokrasi dan masyarakat madani, pendidikan, iklim dan lingkungan, perdagangan dan investasi, keamanan dan energi.

Salah satu fokus di bidang demokrasi meningkatkan kualitas tata kelola pelayanan publik, perlindungan HAM, selain pemberantasan korupsi menggerogoti negara. Selain itukerja sama makin dalam di antara kedua negara di berbagai fora internasional.

Dibidang keamanan, kedua Menlu mendapat laporan kelompok kerja di bidang ini tentang kepentingan kerja sama lebih dalam pada program terkait keamanan maritim, pendampingan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, penjagaan perdamaian, peningkatan profesionalisme dan reformasi pertahanan.

Khusus menyangkut keamanan di kawasan regional, langkah-langkah yang ditempuh oleh Presiden SBY, khususnya menyangkut sengketa perbatasan dengan negara tetangga, yang belakangan menghangat sudahtepat dan sepantasnya dilakukan melalui jalur diplomasi. Kebijakan itu mendapatkan pujian langsung secara pribadi oleh Presiden Barack Obama.

Tajuk Partai Demokrat kali ini, fokusmempertanyakan langgam liputan media, televisi terutama, khusus menyangkutkasus penangkapan petugas kelautan kita belumlama berselang, mengarah terinndikasi ke pemberitaanbersifat memanaskan publik pemirsa, dengan mengangkat isu lama menggayang negeri jiran.

Adalah sebuah langkah kurang tepat jika di era informationwar fare kini sedang berjalan, kata-kata perang fisik menjadi topik diangkat media.Di dalam diplomasi, kekuatan pertahanan,kini menjadi penting menjadi alat kekuatan diplomasi.

Langkah tepat, bila media, publik, bersama-sama pemerintah mencari solusi bagi membaiknya mutu pertanahanan, mutu peralatan dan teknologi, sehinggadiplomasi kita berbangsa kian kuat ke depan.

Bagaimana pun, Indonesia di kawasan regional ASEAN di mata dunia internasional menjadi penentukeamanan duni; baik secara ekonomi maupun kawasan dan wawasan politik berbangss di kancah global. Dari kerjasamayang kian menguat dengan AS itu sebagai bukti kongkrit akan mengakuan peran penting Indonesia itu.***