[caption id="attachment_84301" align="alignleft" width="519" caption="Bung Anas dan Bung Ibas (Foto: Narliswandi Piliang, 9 Januari 2011)"][/caption] Ketika melantik pengurus DPD DKI Jakarta, pada 9 Desember 2011 malam di Hall A PRJ, Kamayoran, Jakarta, Ketua Umum Partai Demokrat Bung Anas Urbaningrum kembali bicara tegas soal kerja, kerja dan kerja. Termasuk urusan nyata membenahi Jakara. Jika Partai Demokrat ingin lekat di hati rakyat, menjadi pilihan solusi warga, tiada lain harus mengedepankan politik akuntabel; tertakar, terukur memenuhi harapan rakyat.
RUANG VVIP PRJ, Kemayoran, Minggu malam, 9 Januari 2011. Bung Anas tampak mengenakan kopiah, yang sengaja disediakan panitia. Begitu juga Sekjen, Edhie Baskoro Yudhoyono, diikuti oleh Pengurus Harian Terbatas, lainnya.
H. Nachrowi, Ketua DPD DKI, malam itu akan dilantik sengaja membagi kopiah, demi mengentalkan kejakartaan.
Hadir dalam kesempata malam pelantikan itu 6.000 pengurushingga anak ranting, berikut kader dan oragisasi masyarakat yang mendukung Partai Demokrat. Tampak pula Gubernur DKI Fauzi Bowo, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Sebagaimana biasa, pidato Ketua Umum, adalah momen ditunggu banyak kader.
“Perlu digaris-bawahi, pasca reformasi DKI adalah daerah yang dinamis, pemilih rasional, punya kemampuan kalkulasi matang,” ujar Bung Anas.
Anas mengingatkan karena kalkulasi yang matang tadi, maka walaupun suara perolehan besar, kursi di DPRD besar, yang lebih penting adalah bagaimana merawat harapan rakyat. Sehingga pada 2014 nanti Partai Demokratlekat di hati rakyat.
“Karenanya kita bukan saja butuh kader yang besar dan loyal”
“Bukan saja butuh jaringan luas.”
“Bukan saja butuh kultur berorganisasimodern.”
“Bukan saja butuh pola rekrutmen terbaik.”
“Semua itu kelak akan berarti bergantung bagaimana kepercayaan rakyat terhadap Partai Demokrat.”
“Tanpa dukungan rakyat kebesaran dan segala upaya kerja keras akan menjadi sia-sia!”
Dari kalimat Bung Anas di atas tadi, tegas premisnya: memelihara harapan rakyat.
“Makanya janganberjarak dengan rakyat. Bekomunikasilah dengan rakyat sehari-hari. Partai Demokrat elitis atau populis, itu saja pilihannya, “ tutur Bung Anas.
Untuk kesekian kalinya Ketua Umum mengingatkan ihwal politik adalah kerja dan karya nyata. Lebih jauh iamenegaskan posisiDKI Jakarta sebagai etalase politik secara nasional.
“Maka 2011 harus kita terjemahkan dengan sungguh-sungguh bekerja. Bila itu kita lakukan, maka kita mempraktekkan sisi paling tinggi; akuntabilitas politik.”
“Dengan akuntabilitas politik demokrasi menjadi hidup.”
Atas dasar pemikiran Bung Anas di atas, permasalahan waga DKI Jakarta yang harus dicarikan solusinya, di antaranya banjir, kemacetan jalan. Partai Demokrat harus punya andil, mencari dan menjadi solusi untuk permasalahan ini.
“Bila hal itu kita lakukan, maka saya yakin urusan merawat harapan rakyat dengan sendirinya berwujud,” ujar Bung Anas.
Acara pelantikan malam itu berakhir pukul 23 dilanjutkan ramah-tamah dengan segenap kader.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H