Tepat 77 tahun sudah Indonesia merdeka, cukup panjang bangsa ini melewati berbagai hal dan peristiwa yang bisa saja pada waktu itu dapat menjadikan runtuhnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebut saja misalnya ketika awal-awal masa kemerdekaan, negara ini masih dalam kondisi yang belum stabil, masih banyak terjadi penyerangan dimana-mana dan pergolakan politik yang terjadi dalam pemerintahan.Â
peristiwa-peristiwa yang penulis maksud diantaranya seperti Bandung lautan api, tragedi sepuluh november di Surabaya, dan salah satu yang paling memberikan dampak yang begitu besar adalah peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI). Peristiwa diatas hanyalah sebagian dari peristiwa yang terjadi di awal kemerdekaan sampai runtuhnya masa pemerintahan orde lama.Â
Tidak hanya masa orde lama, pada masa orde baru pun sama banyak peristiwa sejarah kelam perjalanan bangsa ini, dan peristiwa yang sangat genting adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang bukan hanya melanda Indonesia melainkan juga melanda asia tenggara sampai dunia. Puncaknya adalah berdampak pada pergolakkan politik yang menyebabkan runtuhnya pemerintahan orde baru yaitu ketika lengsernya Soeharto sebagai presiden Indonesia yang telah menjabat lebih dari 32 tahun.Â
Lalu apa relasi peristiwa-peristiwa tersebut dengan momentum peringatan hari kemerdekaan?, tentu saja hubungannya yaitu nilai, hikmah, dan pelajaran atas peristiwa-peristiwa tersebut. Salah satu akibat dari terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perjalanan bangsa ini adalah kurangnya nilai nasionalisme di diri setiap warga negera Indonesia. Momentum hari kemerdekaan harus kita jadikan sebagai momentum menambah rasa cinta terhadap tanah air, rasa nasionalisme dan nilai juang untuk selalu membela serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Â
Akhir kata perlu kita sadari bahwasanya Indonesia adalah negara yang luar biasa, negara yang memiliki beragam kebudayaan, negara yang memiliki berbagai perbedaan namun tetap dalam satu konteks bhineka tunggal ika.
Tajudin Subki-Pelajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H