Mohon tunggu...
tajak rimba
tajak rimba Mohon Tunggu... -

saya seorang petani

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apa yang Aku Lakukan Dilembar Jawaban

21 Januari 2015   14:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Ketika aku masih sekolah tingkat atas aku pernah ditegur oleh guru pelajaran,tentang lembar jawaban yang aku serahkan pada bu guru.mungkin saja ibu guru tersebut tidak suka   dengan perbuatanku.Padahal aku sangat suka sekali dengan apa yang aku perbuat.Apa yang salah dengan aku perbuat , aku tak pernah mengganggu konsentrasi teman teman dalam menjawab soal ketika ulangan harian. Dalam menjawab soal aku selalu serius bukan asal asalan menjawabnya.Bahkan diantara tema teman yang lain aku termasuk paling unggul dalam bidang mata pelajaran yang dipegang oleh ibu guru tersebut.

Tapi apa kebiasaan ku terhadap lembar jawaban yag aku serahkan kepada ibu guru.Karena matapelajaran itu adalah mata pelajaran kesukaanku yaitu pelajaran hitung menghitung  ,maka ketika menjawab soal aku cepat,sudah kebiasaan aku paling menghabiskan separuh dari waktu yag diberikan ,Untuk menghabiskan sisa waktu tersebut aku sering melakukan coretan coretan pada lembar jawaban yang tersisa (masih kosong).

Entah itu coretan apa saja mungkin coretan untuk meralat jawaban atau bingkai bingkai apa saja .Dan yang lebih sering pada akhir jawaban aku akan selalu menulis ucapan selamat memeriksa lembar jawaban, semoga ibu tak pusing ,semoga jawabanku benar semua ya bu.tak lupa juga aku membubuhkan sedikit coretan sekedar animasi atau semacam stiker gambar yanglucu, entah itu  gambar senyuman atau gambar kepala kepanasan.Dan pada akhir lembar jawaban selau saj aaku bubuhkan tanda tangan yang dibawahnya kutulis nama lengkap,yang iseng iseng sering di depan nya aku tulis frof, ir, Dr, dan lain sebagainya.yang menunjukkan bahwa lembar jawabanku adalah asli dan bukan hasil copyan.

Apa yang salah dengan hasil kreasiku pada lembar jawaban tersebut. yang pentingkan aku menjawab dengan serius,dan sering pula jawaban hitung-menghitung, rumus -merumus benar semua, kenapa ibu guru tersebut konpline dengan lembar jawabanku.Bukan kah aku tak pernah protes dengan soal- soal yang telah diberikan oleh ibu guru.Aku juga tak banyak tanya seperti yang teman teman lakukan.

Dan sekali lagi kenapa ibu guru komplien dengan lembar jawabanku .Bukankah jawabanku seringg betul semua,bukankah ketika ibu guru memeriksa lembar jawaban siswa ibu guru juga akan sering pusing,melihat ragam tulisan siswa yang biasanya sukar dimengerti dan kebanyakan salah .Bukankah ibu guru juga sering pusing untuk menaruh nilai pada lembar jawaban kami,setidaknya ibu takkan mau naruh angka nol dengan hasil jawaban sisswa yang salah semua . Setidaknya ibu guru tersebut mengasih nilai diatas nol untuk memutipasi agar siswa untuk terus berusaha.

Apa yang salah dengan lembar jawabanku ibu guru, bukankah aku menyukai pelajaran hitung-menghitung, rumus- merumus  yang diajarkan ibu. Jawabanku sering betul semua,dan ibu tak perlu pusing-pusing untuk memeriksa lembar jawabanku,karena aku menulisnya denga sangat jelas.Dan ketika aku menjalankan rumusnya pun aku selalu menjalankan sesuai dengan petunjuk ibu guru.

Bukan kah denga adanya coretan dan gambar gambar lucu tersebut ibu guru takkan menjadi bosan ketika memeriksa lembar jawabanku.Bukankah ucapan selamat pada akhir lembar jawaban adalah sesuatu yang bagus.Dan tanda tangan besar pada akhir halaman lembar jawaban itu sebagai bukti bahwa lembar itu adalah sangat aseli, bukan hasil potokopy.Sehingga ibu tak perlu pusing-pusing untuk menyewa detektip  untuk meneliti keaslian jawabanku.

Apa yang salah pada waktu itu ibu guru?.Bukankah aku tak pernah menulis pada akhir lembar jawabanku," selamat memeriksa lembar jawaban ,jika pusing-pusing taruh saja nilai sepuluh, nanti jika kelamaan memeriksa lembar jawaban  akan di marahi suami ibu yang galak itu."

Dan  juga pantangan bagiku untuk menulis kata-kata, "selamat memeriksa ,semoga ibu tak mejadi pusng setelah memeriksa lembar jawabanku ini, sehingga ibu dapat mlanjutka kewajiban ibu sebagai ibu rumah tangga sehingga suami ibu yang ganteng itu makin sayang pada ibu, dan tak lupa salam saya pada suami ibu.semoga rumah tangga ibu semakin harmonis."
Tapi seandainya saya tuliskan kalimat itu  mungkin ibu guru tersebut tidak akan konflien dengan lembar kertas jawabanku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun