3. Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil: Membangun kepercayaan investor dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil.
4. Tekanan pada Neraca Pembayaran: Pemerintah perlu meningkatkan daya saing ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor untuk menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
5. Penguatan Infrastruktur Ekonomi: Memperkuat industri manufaktur dan pertanian yang mandiri untuk mengurangi dampak volatilitas nilai tukar Rupiah.
6. Stabilitas Moneter: Bank Indonesia harus memperkuat kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
7. Kemandirian Energi: Meningkatkan kemandirian energi untuk mengurangi ketergantungan impor minyak dan gas.
8. Peningkatan Investasi Dalam Negeri: Mendorong investasi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada modal asing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
9. Reformasi Struktural: Melakukan reformasi di berbagai sektor untuk meningkatkan keterbukaan dan daya saing ekonomi Indonesia.
Turunnya kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika membawa tantangan besar bagi ekonomi Indonesia. Dengan memahami dampak dan mengambil langkah strategis yang tepat, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan membangun fondasi ekonomi yang kuat untuk masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. Kerja sama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi perubahan ekonomi global dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi mata uang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H