Mohon tunggu...
gita khinanti
gita khinanti Mohon Tunggu... Freelancer - tahu kotak

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Adanya Diplomasi dalam Islam

31 Oktober 2019   22:52 Diperbarui: 31 Oktober 2019   22:57 1
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

rosulullah melakukan hijrah dari makkah ke madinah saat usia beliau memasuki 53 tahun, hijrah ini dilakukan karena belau diusir dari makkah, sedangkan disambut bak di madinah, masyarakat makkah dan madinah sebenarnya memliki kesaam yaitu mrmiliku kekurangan dalam bidang kepemimpinan. hal iini diesebabkan oelh adanya rasa bangga dan kesombongan dalam diri mereka, serta ambisi, pertarungan yang terjadi terus menerus untuk mendapatkan supremasi diantara mereka yang mana mereka tidak mau mengakui adanya diplomasi.

suatu suku atas susku mereka maka rosul-pun mengadakan rekonsiliasi dengan semua pihak yang ada agar efektif dalam melancarkan gerakan maka langkah pertama rosul adalah melakukan kesepakatan dengan para penduduk medinah dan orang-orang yahudi, salah satu kesepakatab yang disepakati rasul dengan masyarakat nadinah serta kaum yhaudi menjadi salah satu dokumen yang memiliki konsep negara didalamnya, dan dokumen tersebut adlah konstitusi madinah atau madinah charter

namun menerimanya masyarakat madinag dengan ksepakatan ini bukan beraryi semua rakyatnya menyambut dengan baik, sebenarnya ini adalah mandat lahirnya fase islam, makadari itu adanya perang badar dan perang uhud, raul sendiri sudah mencoba melakukan aliansi dengan kaum yahudi untuk melawan kaum kafir quraisy

PERJANJIAN UDAIBIYAH
perjanjian ini disepakati oleh kaum hudaibuah desa kecil sibagian utara makkah yang biasa dicapau dlam waktu singkat pada februari 628 m. hal ini berawal dari keberangkata rasulullah dengan 1400 orang ke makkah dengan tujuan umrah namun kedatangan mereka ditolak oleh kaum quraisy maka rosul pun megirim uutusan untuk berunding dengan mereka kaum quraisy untuk menyampainkan bahwa mereka datang kesana bukan untuk berperang

namun untuk melakukan umrah, namun mereka menolak makan rosul mengirim urwah untuk melakukan perundingan rosul dimana diskusi yang berjalan anatar rosul dan urwag, tetapi urwah belum mencapai konklusi, malah urwah tidak kembali setelah itu, seterlah itu rosul megutus ustman, tapi setelah itu ustman juga belum kemabli, malah dikabarkan terbunuh. lalu akhirnya rasul berangkat dan melakuakn kompromi-kompromi ubntuk melakukan perjainjain walaupun beberapa kali ditolak  namun rosul-pun tetap melakuakn kompromi. diadalam perjanjian itu ada dan sudah ditentukan bahwa kaum muslimin saat itu harus kembali ke madinah dan tidak diperbolehkan untuk melakukan ibadah umrah, mereka hanya diperkenankan 3 hari untuk ibadah dan tidak boleh membawa senjata selain pedang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun