Pekalongan(06/02/2024). Desa Pododadi, sebuah desa agraris yang subur di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan menghadapi tantangan yang mengiringi potensi produksi durian yang melimpah. Limbah kulit durian, yang tak terhindarkan dari kegiatan pertanian, menjadi masalah serius karena penimbunannya yang tidak terpakai. Berbekal kesadaran akan perlunya solusi yang berkelanjutan, mahasiswa KKN TIM I 2023/2024 Universitas Diponegoro, turut serta dalam upaya mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam penelitian awal, kami mengidentifikasi bahwa limbah kulit durian bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan bio-pestisida yang ramah lingkungan. Dengan begitu, limbah kulit durian dapat dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara organik.
Untuk menunjang pembuatan bio-pestisida tersebut, kami menyadari perlunya tempat produksi yang tepat, yakni sebuah fasilitas yang akan menjadi pusat produksi bio-pestisida dari limbah kulit durian ini. Oleh karena itu, kami merancang Rumah Produksi Bio-Pestisdia di tanah seluas 3.500 m2. Rumah produksi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat produksi, tetapi juga sebagai wisata edukasi bagi masyarakat, karena interior bangunan didesain dengan bukaan yang terbuat dari kaca, sehingga masyarakat dapat melihat proses pembuatan bio-pestisida dari luar ruang produksi.
Selain itu, rumah produksi ini juga didesain memiliki area jual beli produk - produk hasil dari pembuatan bio-pestisida, hal ini membuka peluang bagi desa untuk mengembangkan produk hasil desa.
Dengan adanya rumah produksi bio-pestisida ini, kami berharap bisa memberikan manfaat ganda bagi Desa Pododadi. Selain membantu mengurangi limbah kulit durian, rumah produksi ini juga menjadi BUM Desa yang dapat dikelola sebagai sumber pendapatan baru bagi desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H