Jakarta – Sebagai bangsa yang plural Indonesia memiliki keanekaragaman ras, adat dan budaya. Setiap daerah di Indonesia memiliki keseniannya masing-masing yang menggambarkan bagaimana budaya dan kehidupan mereka, tentunya ini sangat berpengaruh dengan kekayaan kesenian yang ada di Indonesia.
Seperti seni musik Gamelan misalnya, seni musik yang berasal dari daerah Jawa ini seharusnya tak lagi hanya dipandang sebagai musik tradisional peninggalan nenek moyang yang bernilai sejarah, gamelan saat ini menjadi salah satu kesenian berharga yang dimiliki oleh Indonesia.
Gamelan menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang maju dan memiliki nilai kesenian yang cukup tinggi, seharusnya musik gamelan mampu bersaing dengan musik-musik modern lainnya di Dunia. Lantas apakah musik gamelan akan tetap ada dan eksis hingga bisa dinikmati terus oleh generasi selanjutnya?
Membahas kesenian sebenarnya tak akan ada habisnya, karena seni adalah sebuah hal yang bersifat dinamis yang akan terus berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu selama masih ada kehidupan di Dunia ini.
Pandemi Covid-19 membuat para pelaku seni yang ada di Indonesia maupun di seluruh dunia harus memutar otak dan kreativitasnya secara maksimal agar tetap bisa menyajikan sebuah seni terbaik walaupun dengan keterbatasan yang ada.
Seperti yang dilakukan oleh Weird Genius, pada tahun 2020 Indonesia kembali berbangga dengan sebuah karya anak bangsa yang sangat indah, sebuah kelompok musik yang beranggotakan Reza Oktovian, Eka Gustiwana dan Gerald Liu ini membawa aura baru dan kabar baik bagi dunia musik di Indonesia, karena berani mengangkat unsur musik tradisional kedalam lagunya yang berjudul Lathi.
Lagu ini adalah sebuah proyek kerja sama antara Weird Genius dengan penyanyi wanita Sara Fajira, Lathi menjadi istimewa karena Weird Genius yang pada dasarnya adalah kelompok musik dengan aliran EDM (electronic dance music) ini berani mengkolaborasikan musiknya dengan unsur gamelan yang sebenarnya kedua aliran musik ini sangatlah berlawanan.
Pada lagu ini unsur tradisional tak hanya musik gamelan saja namun ada juga tembang sinden jawa yang cukup kental sehingga membuat perpaduan yang sangat cocok dan indah antara musik EDM, gamelan dan alunan sinden jawa yang membuat lagu ini menjadi sebuah mahakarya yang modern dan anggun.
“Proses produksi dan rekamannya cukup cepat, sekitar satu bulan. Liriknya terinspirasi oleh pengalaman pribadi yang mungkin dialami banyak pasangan dan ditulis oleh Weird Genius dengan Sara Fajira. Secara musical, kami menyeimbangkan EDM dan Bahasa Inggris modern dengan budaya tradisional dari Jawa. Instrument dan lirik”. Tulis Weird Genius pada postingan Instagramnya.
Lagu ini sebenarnya memiliki makna lirik yang sederhana dan cukup dekat dengan kehidupan kita sehari-hari khususnya para pasangan yang sedang menjalin cinta, liriknya menceritakan tentang Toxic Relationship.
Pasangan yang normalnya menjalin hubungan dengan rasa saling mencintai dan menyayangi, harus berubah lantaran salah satu di antara pasangan tersebut melakukan kekerasan. Melalui lagu ini Weird Genius juga berpesan bahwa kita harus berani untuk keluar dari yang namanya Toxic Relationship.