Dunia Menangis
Dua tahun belakangan ini dunia digemparkan dengan hadirnya virus yang banyak memakan korban. Virus ini merupakan keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Nama virus ini ialah Corona Virus Disease 19 atau biasa dikenal Covid-19. Virus Corona menyerang saluran pernafasan seperti tenggorokan dan paru-paru dengan angka penularan yang relatif tinggi.
Virus Corona bisa menular saat seseorang yang terinfeksi Covid-19 tidak sengaja mengeluarkan droplet (percikan air liur). Droplet bisa keluar saat pasien yang terinfeksi batuk,bersin atau berbicara. Area yang sangat sensitif jika terkena percikan air liur antara lain mata, hidung, dan mulut, hindari menyentuh area itu sebelum mencuci tangan. Percikan tersebut bersifat padat apabila keluar dan langsung jatuh ke permukaan baik itu tanah maupun benda benda disekitar kita.
Seseorang yang berinteraksi langsung dengan penderita Covid-19 akan merasakan gejala rata rata dalam kurun waktu 5-6 hari setelah pertama kali terinfeksi virus ini, tetapi bisa juga gejala tersebut sampai 14 hari setelah terinfeksi. Adapun gejala yang dirasakan antara lain :
- Gejala ringan
- Kelelahan
- Demam
- Batuk kering
- Gejala sedikit serius
- Diare
- Konjungtivitis (mata merah)
- Rasa tidak nyaman dan nyeri
- Sakit kepala
- Gejala serius
- Hilangnya indera perasa atau penciuman
- Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
- Rasa tertekan pada dada atau nyeri di dada
- Kesulitan bernafas atau sesak nafas
Penyakit Covid-19 akan menjadi lebih berbahaya jika orang yang terinfeksi memiliki riwayat penyakit lain, dalam medis ini biasa disebut Komorbid. Seseorang yang terinfeksi Covid-19 dan memiliki riwayat penyakit lain harus mendapatkan perhatian karena lebih rentan dan dapat berakibat fatal. Kementerian Kesehatan memuat ada 12 penyakit penyerta yang paling banyak pada pasien positif Covid-19. Enam diantaranya adalah diabetes melitus, penyakit jantung, kanker paru, penyakit ginjal, dan tuberkulos.
Virus corona varian baru telah masuk ke Indonesia. Salah seorang dokter dari kementerian Kesehatan mengatakan sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara. Yang menjadi penyebab peningkatan kasus di beberapa negara tersebut adalah mobilitas pergerakan masyarakat adanya varian baru virus Covid-19 diantaranya yaitu B.117 berasal dari Inggris, B.1351 berasal dari Afrika Selatan, dan varian mutase ganda B.1617 yang berasal dari india. Varian B.117 diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dibandingkan dengan virus virus sebelumnya.
Upaya penanggulangan telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus, seperti pembatasan aktivitas masyarakat. Dengan adanya pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat membuat hampir seluruh sektor di Indonesia terdampak. Pembatasan aktivitas masyarakat juga sangat berdampak pada aktivitas bisnis dan pedagang pedagang kecil yang kemudian berimbas pada perekonomian. Banyak yang harus berkorban dengan kesehatan demi untuk makan keluarga. Bukan hanya perekonomian wabah ini juga berdampak pada pendidikan yang sebelumnya pembelajaran dilakukan secara tatap muka (luring), tetapi pada masa Pandemi ini pembelajaran tatap muka tidak lagi berlaku agar tidak terjadinya klaster klaster baru. Untuk mengurangi angka penyebaran Covid-19 kita disarankan untuk
- Membatasi jadwal keluar rumah.
- Dianjurkan memakai masker dua lapis
- (posisi masker medis di dalam dan masker kain diluar) ketika keluar rumah.
- Selalu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain saat berada diluar rumah.
- Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau setelah dari luar.
- Hindari menyentuh bagian wajah sebelum mencuci tangan.
- Menjaga imun tubuh dengan memakan makanan yang bervitamin.
- Berolahraga secukupnya.
- Apabila merasakan gejala segera periksa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat dengan prokes.
Dengan diterapkannya PPKM akhir akhir ini diharapkan untuk kita mematuhi pemberlakuan yang telah dibuat agar angka penyebaran Covid-19 menurun.
