Mohon tunggu...
Taghsyana Binurih
Taghsyana Binurih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Taghsyana Binurih NIM : 33102300006 UNISSULA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Bela Negara dengan IPTEK untuk Meningkatkan Kemakmuran Bangsa

17 Desember 2024   23:26 Diperbarui: 17 Desember 2024   23:26 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Unissula  memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi posyandu berbasis android kepada kader Posyandu

Di era globalisasi yang semakin pesat, tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia semakin kompleks. Ancaman terhadap kedaulatan negara tidak hanya datang dari luar namun juga dari dalam, seperti fragmentasi sosial, kemiskinan dan ketidakadilan. Dalam konteks ini, bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab militer, namun juga menjadi kewajiban setiap warga negara, termasuk warga kampus. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) untuk memajukan kesejahteraan nasional. Selain meningkatkan kesejahteraan nasional, pertahanan negara dapat meningkatkan kemandirian perekonomian melalui inovasi dan kreativitas, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, serta menjaga keamanan dan kedaulatan negara.

Bela negara di lingkungan kampus dapat dimaknai sebagai upaya mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, namun juga sadar sosial dan bertanggung jawab terhadap negara. Mahasiswa sebagai agen perubahan mempunyai peran strategis dalam mencapai cita-cita tersebut. Dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mahasiswa dapat berkontribusi pada seluruh aspek masyarakat, mulai dari perekonomian, pendidikan, hingga kesehatan.

Adapun pendidikan yang diberikan di Universitas Islam Sultan Agung tidak hanya menekankan pada teori tetapi juga memberikan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi terkini. Mata kuliah yang disusun harus menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung perlu didorong untuk memiliki wawasan global agar mampu berpikir lebih luas dan bersaing di tingkat internasional.

Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mengintegrasikan pendidikan pertahanan negara ke dalam kurikulum Universitas Islam Sultan Agung . Pendidikan ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek kemiliteran saja, namun juga mencakup pemahaman nilai-nilai Pancasila, sejarah perjuangan bangsa, serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang bela negara, hendaknya mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung menjadi lebih peka terhadap permasalahan sosial yang ada disekitarnya.

Selain itu, mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk berinovasi dan bermanfaat bagi masyarakat. Misalnya dalam bidang pertanian, mahasiswa dapat mengembangkan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, mereka dapat membuat aplikasi yang membantu petani mengelola lahan, memprediksi cuaca, dan memasarkan hasil panen. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, namun juga membantu meningkatkan kesejahteraan petani sebagai bagian penting dalam perekonomian nasional.

Di bidang kesehatan, mahasiswa juga dapat berperan aktif dalam mengembangkan teknologi kesehatan yang tersedia untuk masyarakat umum. Misalnya membuat aplikasi kesehatan yang memberikan informasi tentang penyakit, pengobatan, dan pencegahannya. Dengan cara ini, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penyakit, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

Selain itu, mahasiswa juga dapat berkontribusi dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan akses pendidikan. Dalam era digital, banyak platform pembelajaran online yang dapat dimanfaatkan untuk menjangkau masyarakat yang tidak memiliki akses ke pendidikan formal. Mahasiswa dapat berperan sebagai pengajar atau mentor dalam program-program tersebut, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil.

Namun, untuk mewujudkan semua ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan IPTEK di kalangan mahasiswa, seperti memberikan dana penelitian, fasilitas, dan pelatihan. Perguruan tinggi juga harus berperan aktif dalam mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan berkontribusi kepada masyarakat.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkontribusi. Kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan solusi yang tepat guna dan berkelanjutan. Dengan saling mendukung, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dalam upaya meningkatkan kemakmuran bangsa.

Dalam konteks bela negara, penting bagi mahasiswa untuk menyadari bahwa kontribusi mereka tidak hanya terbatas pada bidang akademis, tetapi juga dalam menciptakan perubahan sosial yang positif. Dengan memanfaatkan IPTEK, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya berfokus pada kepentingan pribadi, tetapi juga pada kepentingan masyarakat dan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun