Tubuhku melayang Merajut nelangsa di atas ranjang Terbungkam mau diantara erangan Menukar wajah dalam pasung kenikmatan Tak satu pun ingin ku in
Puisiku merajuk pada malam Berlari bersama dinginnya jiwa Merasuki dinding kosong hatinya Darinya kupunguti cumbuan mereka Puisiku mencuri lengu
Aku menunggumu pulang, Mak Ingin kulihat surgaku di telapak kakimu Tempat kelakku memagut kekal kasihNYA Disini, di awal pagi ku nanti senyummu mer
Jangan kau ungkit lagi merahnya sejarah Yang tumbang legam pada malam-malam kelam Dalam diri tanpa wajah, terajam ketelanjangan Lalu peluh menggant
Mana jarum dan benang hitam itu, mana? Jangan menghilang...lubang ini harus dijahit Biar dulu tubuhku telanjang, nyalang dimakan matanya Setelahnya
Aku melihatnya datang dalam gerimis. Tubuh kurusnya terbungkus celana panjang hitam dan kemeja kotak-kotak berwarna krem. Lengan kemejanya dilipat sam
Dulu rakus kau lumat tubuhku Lemas kita dengan rindu bercinta Tubuhmu pada sebagian tubuhku Di ranjang tempat kau mengikat akad Seketika semua l
Biarkan aku cacat! Jangan beri aku buah dada Buang bulat sekal pantatku Jahit rapat saja pangkal pahaku Buah dadaku membuat jemarinya nakal Sek
Perempuan itu babu Sedari pagi menjual peluh Di ranjang pun memeras keringat Suaminya hanya rajin menabur benih "Kelak anak-anakku jadi TKW dan pu
Kalian bertanya, Dari sari pati siapa aku bermula Dan dari rahim siapa aku terlahir Mulut kecilku terkatup menjahit amarah Bukan dari mulutku se
Kata mereka, Aku tak boleh telanjang Diam-diam saja meningkahi birahi di balik kelambu Tak perlu berisik, biar mesum hanya tuntas pada ranjang Mer
Tangannya meraba dadaku, Mak Dia bukan laki-laki yang menjadikanku istri Dia menghujaniku dengan uang dan air mani Aku disini mencarimu, Mak! Mu
Kata hatiku, "Malam ini tubuhku akan bernama," Ini sekian malam yang kunanti, kumau namaku! Topeng wajahku gagu Melepas senyum dalam merahnya gi
Aku memintamu ada, Malam ini temani aku menghapus merahnya cat kukuku Hapuslah polesan bibirku, jangan sisakan apa pun disana Aku ingin telanjang t
Tubuhku penuh nanah Dahaga akan derasnya darah Bersenyawa dalam keluh kesah Tanpa kutahu kapan bertemu sudah Aku meraba surga dari kerak neraka
Kalian mencari serpihan cinta disana, Pada beningnya kaca penuh tanya Berharap ada hati untuk letihnya jiwa Memimpikan peraduan rasa dari belukar m
Hari ini kepalamu menengadah, Nak Dengan kulit masih merah Dengan rambut belum nampak Dengan jari-jari mungil menjamah Mulutmu meracau meminta n
Aku menemukanmu disana, Pada malam kesekian yang telanjang Dibawah tindihan ritmisnya tubuh panas Karam pada pelukan di ujung kelam Terus mengais
Aku memerah Menemuimu dengan mata merah Ujung bibir yang berdarah-darah Dan hati koyak penuh luka nanah Aku mendera luka Mencintaimu ketika per
Biarkan malam ini aku pulang Akan kularung noda-noda malamku di sana Menyembunyikan sebagian diriku yang jalang Dan kunikmati senyum lugu yang dulu