Penilaian gagal tidaknya mendidik anak di sekolah bukan dinilai dari ada tidaknya ujian nasional.
Menetralisir kabinet Merah Putih dari bayang-bayang pemerintahan lama dengan retreat di Akmil Magelang.
Merayakan 60 tahun perkawinan Tjiptadianta Effendi dan Roselina Tjiptadinata dalam kebijaksanaan dan kasih sayang.
Paket komplet efek positif menulis di Kompasiana: dapat semuanya.
Kelas ekonomi yang mempengaruhi persepsi kaya-miskin dengan realita.
Makna healing digeserkan menjadi bersenang-senang padahal untuk pemulihan psikis dan mental.
Digitalisasi, konten medsos, dan durasi video pendek bikin pelajar cepat hilang fokus di menit ke 10.
Mendongkrak suara cagub Jateng dari adu militansi kader dan simpatisan parpol.
Jargon sekolah gratis yang membatasi gerak sekolah negeri meraih prestasi terbaiknya.
Unjuk rasa bisa berakhir tanpa rusuh kalau ada kesepakatan yang dipatuhi bersama antara pendemo dan yang didemo.
Tidak selalu karena fobia, takut bicara di depan umum berawal dari ketakutan yang diciptakan sendiri.
Sebuah puisi tentang es krim lezat di hari yang panas
Keindahan candi Ngawen dan asal-usulnya yang berkaitan dengan candi Borobudur dan pembuat cobek Muntilan.
Puisi jenaka tentang kehidupan keluarga ayam di kandang besar.
Menilik dan mengurai Pasal 103 PP 28/2024 yang menyediakan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja.
Puisi tentang musim kemarau dan orang-orang yang menginginkan hujan.
Penyebutan Konoha dan Wakanda menyiratkan kekhawatiran warganet terhadap kondisi politik, sosial, dan ekonomi Indonesia.
Mengukur efektivitas lima hari sekolah di antara keberatan orang tua dan maslahatnya untuk anak.
Penafsiran "atribut yang tidak wajar" antara orang tua dan sekolah untuk kepentingan peserta didik.
Cerpen tentang kedinamisan warga RW 02 Kampung Trinil menjalani hari-hari yang penuh warna.