Di kekinian, soal kebhinekaan di negara ini sudah tuntas. Hujan badai kehidupan telah menerpa, menguji dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Wage Rudolf Soepratman Komponis, Jurnalis dan Penulis tokoh penting Sejarah Bangsa Indonesia yang mulai terlupakan.
Sudah beberapa kali saya berkunjung ke Surabaya, namun baru kali ini menyempatkan diri untuk mampir sejenak sambil nyekar ke makam pencipta lagu Indon
W.R. Soepratman, sebuah nama yang sangat tidak asing didengar, bukan? Bahkan pada saat kita semasa kecil, nama ini adalah salah satu nama yang paling
Yah, Kartini yang bergelar Raden Ajeng itu adalah anak dari seorang ibu bernama Ngasirah, yang merupakan “salah satu” istri selir RM Adipati Ario Sosr
Direktorat Sejarah, Minggu, 30 Oktober 2016 menyelenggarakan acara bertajuk “Merayakan Indonesia Raya, 88 Tahun Lagu Kebangsaan” di Taman Ismail Marzu
Nama Wage Rudolf Soepratman tentu tidak asing lagi di telinga kita bangsa Indonesia. Beliau adalah putra bangsa terbaik penggubah lagu Indonesia
[caption id="attachment_277853" align="aligncenter" width="516" caption="irawan yani putro/flickr.com"][/caption] Telah gugur pahlawanku Tunai sud
[caption id="attachment_200559" align="aligncenter" width="612" caption="(ilust kranten.kb.nl)"][/caption] Pencipta lagu kebangsaan Wage Rudolf Soepr
Kalau mengenang peringatan Hari Sumpah Pemuda, tentu ada yang tidak terpisahkan dari peristiwa tersebut. Ada satu hal yang menjadi sejarah yang tidak
Indonesia Raya is our National Anthem. It was composed in 1928, a monumental and masterpiece of WR. Soepratman. First sung in a Youth Pledge event, a