Pohon itu tumbuh daunnya mengecat langit aku bertanya, "Kok abu-abu?" kata angin, "Itu kabar baik."
di bawah langitfilsafat menggigittubuh,berkata dengan sebuah pepatah.
Ketika mereka sedangdalam situasi memandang,"dengan lapang ia mengundang sambil menunjukkan sebuah ranjang."
Kau dan aku telah menyatu dalam jiwa pada suatu malam ketika pohon dan tanah menjadi satu seperti benih yang jatuh di taman alam.
Hingga waktunya tiba, dua lautan jiwa kita dapat menyatu,
Mengapa kau takut, padahal kau tahuMengapa kau ragu, padahal kau adaKarena cinta telah memberitahuBahwa itu berawal dari tiada
Cinta adalah rasa, pasangan adalah 'gelombang' sedangkan angin, tak terlihat. Tapi, angin akan terasa juga 'terlihat' ketika menyatu dengan rasa.
Aku melewati sebuah cita angin dan debu menyatu;tinta tumpah mencair di mata: Dia mengajariku tentang cinta
Ayat Tuhan-Tanda Tanda kekuasaan Tuhan
Aku akan meminum anggur yang telah kau tuangkan ini sebelum musim gugur tiba sambil mengusap debu di pundak tuk hilangkan dahaga.
Aku tahu di sana ada ombak yang akan menghadang bahtera cinta kita, ingin membuyarkan mimpi kita. Tapi aku yakin pada rindu, rinduku dan rindumu seger
Pikirku kau telah hilang, aku menyapa heningkau kembali membayang
Sampai kapan kesedihanmukan berakhir, wahai kekasihku kau sendiri membiarkan lukamu terus menganga dalam dadamu
Aku pun suka dengan keramaianjika diamku membuatmu terusik,jangan mengira aku tak peduli
Mencintaimu adalah mencintai diriku tanpa cintamu; adakah aku?
Aku ingin kau melihat senja. Tapi impian itu tak terwujud. Sampai ditelan sang malam
ingin lewati oktobertuk sampai desember tapi tak ingin "juni melukaimu".Itulah mengapa, aku bersama juli!
"Aku manditanpa tulang punggung",hanya tulang rusuk nyabersama kakek ku
Aku rindu subuh ituSinggah di rumah nenekMenunggu suara MuTak sabar tuk menengok
Masih tentang kamu Sayangku, aku menujuAdakah kau menungguDi sana hanya untukku?