Wakil Bupati sekaligus Ketua Kwartir Cabang Pramuka Way Kanan, Ali Rahman kukuhkan kepengurusan Sakocab SPN Way Kanan.
Yuk! mari praktik sambung pucuk pada tanaman kopi bersama petani Bukit Jambi dalam program Farmer Field School. Dari, oleh, dan untuk petani.
Dari 18 ekor kambing, Hendri berhasil menukarnya dengan 3 ekor sapi untuk digemukkan. Dan kini, Hendri menekuni usaha penggemukan sapi di kampung.
Harga biji kopi kian meroket di bulan April 2024. Di Way Kanan Lampung, harga meroket hingga Rp 60.000 per kg. Apa ya penyebabnya?
Saat ini, buah rambutan di tingkat petani hanya Rp 500 per kg. Itu pun kalau ada yang mau beli. Sementar duku pun demikian, hampir tak ada harganya.
Cocok untuk Anda, para penikmat kopi. Perlu mencoba prouk WayKan Coffee, buatan ibu-ibu dari Belida, Bukit Jambi, Gunung Katun, Baradatu, Way Kanan.
Progja KKN Unila Periode I 2024, Sosialisasi Tanaman Bawang Dayak & Penanaman Bawang Dayak
Mahasiswa KKN Universitas Lampung mengadakan Bimbingan Belajar (Bimbel) gratis kepada anak-anak di Kampung Mesir Udik
Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung 2024, Kegiatan ini dihadiri oleh aparatur Kampung Gedung Harapan
Kuliah Keja Nyata Universitas Lampung 2024
Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung 2024
Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung
Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung Periode 1, Kampung Gedung Harapan, Kecamatan Negeri Agung, Kabupaten Way Kanan, Lampung
Fenomena El Nino perlu dihadapi dengam bijak Termasuk memafaatkam sumberdaya untuk tetap survive. Petani tetap bertanam sekalipun dalam skala kecil.
Mendidik anak usia PAUD/TK membutuhkan skill yang lebih. Para guru dituntut untuk kreatif agar anak berhasil, sekaligus meningkatkan kualitas sekolah.
Hidup tak perlu bekerja dengan sangat keras, tetapi bekerja secara cerdas. Dengan prinsip demikian, kita mampu membagi waktu untuk kegiatan lain.
Usaha rumahan ternyata bisa membuat seseorang melakoninya dengan serius. Salah satunya, Yanggi Achmad yang merintis Kafe Nuwo Kupi di rumahnya.
SLBN Baradatu, Way Kanan, Lampung. Siswanya terdiri dari usia SD, SLTP dan SLTA. Mereka belajar terus-menerus, guna membekali diri di masa depan.
Siswa difabel bertani, Menjahit, dan Memasak. Demi masa depan, mereka tidak boleh menyerah dalam keterbatasan. Apalagi didampingi para guru.
Tidak ada anak difabel yang minta dilahirkan dalam kondisi seperti itu. Orang tua, masyarakat dan semua orang harus bersyukur dengan kepedulian.
