Malam melarut bersambut pagiMata pun bisa diajak kompromiHening dan sunyiDingin menyelimuti*Wajah tuan yang terpampangSelalu jadi pemikiranDulu
Di bangku tua ini, sesaat menikung lembaran hariYang tergores wajahmu kala engkau merupa dewaHingga saatnya engkau duduk di pucukpucuk tunas negeriYan