Lima tahun setelah Pasar Tanah abang dibuka, terjadi pembantaian etnis Tionghoa oleh pemerintah Belanda, karena etnis Tionghoa berani melawan kesewena
ketika kau datang, datanglah dengan rasamu, aku ada di dekatmu Rangkaian kata itu perlahan merembes di kepala saat kaki mulai diayun menyusuri pedes