Selalu ada cerita, bahkan romansa, di balik deru roda kereta.
Stasiun Jatibarang, 1995. 9 tahun usiaku, sudah saatnya turut dalam pertempuran berebut posisi
Kuedarkan pandanganBerharap segera kutemukan engkauSosok yang selalu kunantikan(puisi adalah bentuk kasih sayangku padamu)
Jemari ini saling mengikat ikrar, Tatkala gelap memeluk sapuan jingga
Puisi tentang kondisi perpisahan, dengan rasa cinta yang tetap bertahan
Fajar utama menarik gerbong berjuta rasa, banyak kenangan terukir di sana
My patience runs thin, another hour spend drowning beneath the neon, waiting for the midnight train
Sebuah puisi saat melihat romantisme yang terlihat di gerbong kereta guna sambut valentine.
Lokomotif cinta membawa kita sampai pada titik ini Melintasi rel perjalanan hidup sepanjang ribuan kilo meter
yuk baca kisah cinta dalam 5 hari di KRL
Seperti ini rasanya bertemu mantan di kereta commuter line
Romansa Kasih di Atas Kereta Penuh Haru
Ibarat buku tebal yang digurat tinta mengukir riuh jejak langkah lembar-lembarnya bercerita perihal masa muda yang indah
Pelukan hangat dan mesra membuat perempuan itu meneteskan air mata
Tuhan itu baik, itulah yang ku tahu. Takdir mempertemukan kita kembali pada kereta dan gerbong yang sama. Kini bukan berhadapan namun kita duduk
Di atas kereta senja, kuterima butir-butir coklat Belgia bertabur mawar dengan jawaban penuh keyakinan "Yess, I will".
Sebuah puisi tentang kisah di kereta, ada harapan untuk bahagia.
Perempuan itu Dengan gaun merah Sendiri berdiri di tengah-tengah Di antara pasangan-pasang yang berpelukan itu
Menanti wahana menuju rindu di Stasiun Cisauk Banten.
tentang puisi kereta, kita, dan asa