Begitu ajaran yang disampaikan, dalam bimbingan penuh cinta, Para siswa belajar, iman jadi nyata,Siswa pulang dengan pelajaran berharga,
Ayahku HebatLelaki itu ayah kita,Yang tidak pernah akrab dengan airmata.Tangisan adalah sebuah dosa,Mesti bahunya legam
Telah jelas patron pendidikan pada segala usia pelajar di Indonesia. Terima kasih Ki Hajar Dewantara. Selamat Hari Pendidikan Nasional!
Ramadan menjadi jawaban yang suci menjadi kenangan yang dari hati singgah sebentar segera pergi kemudian
Bagaimana kau hendak memberi cinta? Abaikan cawan. Penuhi diri dengan cinta, maka kau dapat menuang cinta kepada bejana.
Sungguh, Kau menyerupa doa yang bergetar di dada, begitu mengoda
Waktu dapat berganti, gejala kehidupan dapat menguji. Tetaplah utuh, tetaplah utuh, apapun yang terjadi!
*Katakan saja untuk diri; Sendiri, kau adalah pengembaratangguh dengan semangat hidup membarateguh terarahhidupmu seluruh adalah pengembaraanmeracik
Setelah sepanjang hari kau letih memuji syair ini dipersembahkan kepada yang Terpuji Suci,
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Membedakan, khususnya tentang Membedakan dari Rindunya. Semoga bermanfaat.
Menjadi hal lumrah bahwa lebaran "menginginkan" kita menjadi pembuka tutup-tutup stoples, juga kenangan-kenangan.
Bolehkah Aku Berteduh, Bolehkah aku berteduh, Sejenak di HatiMu
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara singkat dan sederhana untuk menceritakan tentang Bertemu dengan Diri Sendiri (5). Semoga bermanfaat.
Cerita Cinta ini Semakin hampa Saat kita tak lagi bersama,
membangun personal branding, atau haus akan validasi semata.
Dalam pusaran kisah patah hati, dia terpecah menjadi serpihan. Luka yang tak kunjung sembuh. Namun, dari patah, dia belajar untuk bangkit kembali.
Mencintaimu aku butuh ikhlas.Mengikhlaskanmu adalah sebaik-baiknya aku mencintai.
Ramadan, bulan yang selalu dinanti, namun terkadang ketika tiba waktunya kita tidak mengisi dengan ibadah maksimum, setelah berlalu timbul penyesalan