Bisikan dari rak buku usang, Menyuarakan jeritan pilu dan kisah yang terpendam.
Di perpustakaan sunyi, berjejer rapi buku-buku usang, menjadi sarang rayap, dimakan usia yang tak henti menggerogoti
Terjebak dalam bayang masa lalu, ia memandang senja sementara dambanya telah menemukan fajar. Akankah ia keluar dari labirin usang itu?
Seseorang yang menjalani kehidupan di dunia ini penuh sandiwara dan tipu tipu dunia tenggelam dalam uuntaian masalah. Terluka kembali oleh ulah baru.
Kenangan di rumah nenek kakek masa kecil yang indah terlukis di sana. Masa kebersamaan nenek kakek setia mendukung sepenuhnya. Mencari jalan terbaik.
Sekelumit kisah di pusara Ka'bah saat gerhana
Hampa bersama kekasih Ku berdiri di atas karang berongga Debur ombak terus menyapa
Bulan Agustus telah berlalu. Semangat memperingati di bulan itu, redup, dan menghilang. Kemungkinan Agustus tahun depan akan dipanggil lagi.
Senja adalah sebuah pamit yang tak terucap Meninggalkan berkas bening harapan
Hidup selalu berputar seperti sebuah roda.. Itulah roda kehidupan
Senandika Bingkai Usang, Puisi Bingkai Usang. Fiksiana
Sebuah Puisi Dari Kertas Usang
jangan takut buku tamu usang karena banyaknya yang mengisi buku tamu, namun khawatirlah jika buku tamu usang karena debu yang menempel.
Rindu selalu menuntut temu, tak hanya untuk sepasang kekasih. Rindu juga menuntut antara sahabat untuk bertemu.
Di jalan tanah, kaki merajut sejarah, Sepatu kotor berlarian tak henti, Menembus derasnya hujan di musim gugur, Dan menari-nari di atas butiran salju.
ia duduk di sana di pinggir jalanan sesak ketika deru roda serupa
Menggambarkan tentang keresahan dan duka yang tidak pernah berakhir
Kenangan Yang Terabaikan, sebuah renungan akan kenangan yang terlupakan, namun tak akan pernah tergantikan oleh waktu dan takdir.
... sebagaimana Rumi ulas dalam syairnyaJanganlah kamu berani datang ke taman cinta jika ...
