Pembahasan mengenai payung hukum pada pembiayaan ultra mikro
Iring-iringan mengantarmu menuju sepetak tanah
KRRI Nanggala menyelam ke haribaan Memperhitungkan seberapa dalam cinta untuk-Nya Seraya melepas hiruk pikuk dunia menuju dermaga sebentuk surga
Kamis berkabut mengantarmu pergi Selepas tubuhmu menanggung segala pesakitan
Hatimu teriris melihat kelimpungan orang-orang tak berdaya Memperpanjang deretan budak di ladang tirani Batinmu membernarkan pandangan
Rambu-rambu beri isyarat kecil Roda empat, roda dua berdesakan bertukar suara klakson nyaring
Wajah-wajah kota dipenuhi pertanyaan kapan Kita akan pulang sebentar menengok kenangan silam Yang tersimpan dalam hangat pelukan sanak saudara
Putih-putih mukena, songkok hitam melekat, sajadah panjang digelar, dan prokes ketat dijalani
Wajah-wajah kota diselimuti kehancuran
Raup kata-katamu adalah pendar bulan Memandu langkah kawula muda Memacu derap diksi-diksi di ambang permukaan
Cuma sangsi yang sisa dalam kelopakmu. Menyita butiran tanya dari pendar matamu
Bintang-bintang berkedip tiada bergeming, dedaunan waru gugur dibelai sepoi kecil
Dari Daruba kujamah luas tubuhmu yang biru . Meminjam cerah langit dan melempar sauh harapan. Ke mana muasal perahu mesti berlayar
Tak semestinya daun jendela berbicara kesunyian
Sedap kidung nyanyian binatang malam ragu-ragu menandai firasatLekas mengemas semesta dengan tangan tengadah Mengarak langit teduh
Di sepanjang jalanan kota, aku menjarah sepi Dari deretan tiang lampu-lampu pada bundaran wajah kota Telah setia memancarkan cahaya
puisi, contoh puisi, puisi tentang lemari kayu, kumpulan puisi, puisi 2021
puisi tentang, contoh puisi, puisi romantis, macam-macam puisi, jenis puisi, puisi malam