Seandainya saja bisa mengusahakannyaPasti sudah namun tiada gunaDu ufuk rindu bayangmu terus mengangguHingga tiba ku menutup mata dan masih seperti it
Mentari terbangun, menyapa ufuk timur, Dengan sinar lembut, menghangatkan kalbu.
Matahari enggan lagi menguap pagi iniAwan hitam melegam tak bergeming
Matahari enggan lagi menguap pagi ini Awan hitam melegam tak bergemin
Setiap hari berganti pagi Suara gaduh memekik telinga Ruang dingin, hampa kehangatan Jiwa terkurung dalam kemelut
Satu suasana pagi di perkampungan suara tangis berbarengan bebunyian kokok ayam dan mesin kehidupan di hari baru
Kegiatan dalam sehari dari pagi hingga malam. .
Meski raga letih, hati tetap menyala menyongsong hari baru dengan harapan tak terhingga
Di balik setiap senja ada Cerita indah yang Tersirat atauTersurat
Senja yang getir, Matahari terbenam, sayatan jingga di ufuk barat, Langit merona, namun hati terasa perih dan berat.
Cerita berkumpul dikala petang menyapa dengan senjanya yang menutup cerita
Perjuangan hidup kadang menerpa ketidak pastian yang menjadikannya sia-sia
Senja merona melukiskan kenangan masa lalu, berwarna melukiskan harapan baru agar dipertemukan kembali
Mungkin ini yang orang bilang seperti rindu.
Di bawah atap rumah Tempat cinta membangun sarang Aku menulis sajak tanah kering yang tabah di peluk sedihnya semesta
Ketika langit terlihat kelabuDan badai melanda jiwakuKau hadir bagai mentariMenerangi hari-harikuSenyummu menguatkan langkahkuTawamu menghangatkan hat
Kehilangan bagai ruang kosong yang tandus dan sunyi, namun dari sana kita mampu untuk belajar memulai kembali
Bila malam tiba, ketika hening menyapa, bersujudlah tanpa ragu.