Gen Z sering kali diberikan tekanan untuk selalu sempurna dalam hal apapun.
Sering sekali orang yang mengalami tak mampu berkata-kata, orang yang berkata-kata tak pernah mengalami !
Bosan dengan senyum palsu? Toxic positivity di tempat kerja bisa jadi penyebabnya. Yuk, ungkap dampaknya!
Ber-Positive Thinking-lah secukupnya! Jangan sampai terjebak dalam Toxic Positivity!
Toxic positivity bisa membuat kita mengabaikan emosi negatif yang penting. Pelajari perbedaannya dengan sikap positif sehat dan cara meresponnya.
Jangan biarkan berpikir positif merusak kesehatan mentalmu. Temukan sisi gelap toxic positivity di sini!
Artikel ini membahas tentang Lucky Vicky yang trending di sosial media serta hubungannya dengan Sundanese Mindset dan lagu Bernadya
Di tengah hiruk-pikuk era digital yang dipenuhi dengan potret kebahagiaan di media sosial, ada satu fenomena yang kian meresahkan: toxic positivity.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar nasihat seperti "pikirkan yang positif" atau "semua akan baik-baik saja." Meskipun maksudnya baik,
Toxic Positivity: Ga Melulu Positive Thinking, Beri Tubuh Ruang untuk Validasi Perasaan Negatif
Toxic positivity merupakan tindakan yang buruk karena cenderung mengabaikan emosi negatif pada diri dan dapat berdampak buruk di kemudian hari
Produktivitas sering kali dihubungkan dengan sesuatu yang positif di dalam kehidupan masyarakat.
Mengenali tipe orang toxic di sekitar kita adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan dan kebahagiaan kita.
Don't be delusional and make fictional story to look okay, to look perfect! to get intention from other people, that's sick!
"Pada akhirnya yang toxic adalah ketidakjujuran pada diri sendiri" ucap Raden Prisya
Dalam konteks ini, "toksin positivitas" merujuk pada perilaku berlebihan yang terfokus pada aspek positif semata dalam suatu hubungan.
Kalau mindset berkecukupan tidak ditentukan dari jumlah kekayaan yang kita punya, lalu kebiasaan apa yang bisa kita lakukan untuk membangunnya?
Toxic positivity merugikan kesehatan mental. Mahasiswa merasa terisolasi karena tekanan 'selalu bahagia'.
Jangan-jangan, kalau terjadi kelangkaan dan kenaikan harga telur, masyarakat diminta bertelur sendiri.
Apakah benar, selalu berpikir positif akan membawa dampak yang positif bagi hidup kita yang penuh dengan hal-hal negatif sepanjang waktu?