Riana tak pernah menyebutkan identitas aslinya. Ia mengubah namanya menjadi Nana. Data pribadi dan masa lalunya yang kelam disembunyikan rapat-rapat.
Air liur menetes di dagu, kemudian meluncurkan diri meresap pada celah pori kain lembut. Ia susah payah berusaha berdiri menyeimbangkan tubuhnya.
Gandi bingung, kepalanya sukar mengembalikan ingatannya, ia bahkan lupa dengan namanya, ia tak tahu kedua orangtuanya. Sejenak dunia dirasa mati suri.
Ia manusia biasa seperti pada umumnya. Makan, minum, dan tidur ketika malam bertandang