kegelapan maalam yang tak ada ha isnya dengan sejuta kesedihan yang mendominasi dari kebahagiaan
Pagi berkabut yang sayup-sayupHuma melantunkan mantra serupa kidung
Besar keinginan untuk bertemu, bahkan terhadap angin pun rasa cemburu.
Keheningan membawa kita pada sebuah perenungan yang mendalam
berusaha mengingat senyum terakhir yang kau suguhkan
doc. pribadiDenting waktu mengiris tipisjeda antara kita, membekas di kulit tanpa sembunyi.Aku meraba jejakmu dalam mimpi, me
Tirai itu menyimpan kesedihan yang membekas, Di baliknya, hatiku berdarah dalam keremangan,
Di dalam cinta yang tiada tara,Kisah kita abadi, dalam kenangan
Dalam alunan waktu, bayangan tak terlihat merajut cerita diam di antara malam dan mentari, mengungkap jejak harapan yang terpendam
Percakapan rahasia dengan angin malam, rindu di setiap hembusan, cerita jiwa dalam keheningan, membawa mimpi di langit malam yang penuh rahasia.
Aku adalah angin yang merindu mengetuk jendelamu dengan lembut, tak jemu
lelahkah dirimu berjalan-jalan di antara lembah harapan, berputar-putar bersama burung hijau berdaun
Tirai hujan Rintik-rintik hujan saling bersahut-sahutan menghiasi malam ini
Ketiadaaan yang menemani sepanjang perjalanan menuju kesuksesan
Dua hal berkecamuk sementara menunggu, bagi perempuan berputra, sebuah hal yang cukup membuatnya angan-angannya "sibuk".
Membuka tirai mendung abu-abu, pada cerahnya pagi yang menunggu.
Setiap hari selalu terbayang tajamRasa nya, Aroma nya, Suara nyaTak terasa saat mata ini terpejam memimpikannya, dia yang ku suka
Cinta hendaknya dilandasi oleh rasa.kasih yang abadi
Putih lembut menerawang, Dingin menggigit kulit dan tulang