Kita tidak tahuKetika waktu berubahMereka yang akan menentukan
Teruslah menari di atas kertas Pulpen ajaib,disetiap kata kutemukan makna Dalam setiap cerita yang kau bawa
Kenali diri agar lebih bermanfaat bagi orang banyak
Hidup bagaikan lembaran putih yang polos dan suci, menanti goresan tinta dari sang pujangga kehidupan.
Kau pergi ketika tulisanmu nyaris sempurna, entah kemana
Teruslah menulis, teruslah merangkai, kisah-kisah yang terukir di malam yang sunyi.
Ingin kuungkapkan semua rasa ini, kepada sang pujaan hati yang jauh di sana.
Anjuran untuk tidak menulis dengan menggunakan tinta merah
Di lembah ilmu aku berteduh,Menyelam dalam samudra kata dan angka,Tinta pengetahuan mengalir di darahku,Menerangi gelapnya jalan masa depan
Misteri Tinta di Ujung DaunDalam keheningan air yang tenang,Tinta menari di ujung daun yang rapuh.Seperti rahasia yang tersembunyi dalam kegelapan,
Demi kerahasiaan (seseorang yang berharga) ini maka telah kustempel basahnya tinta: rahasia!
Kau yang mengajariku tentang makna cinta sehingga aku tak ingin mengalami luka yang sama. Apalagi melukai agar penaku tak lagi menggores tinta merah
Tinta menetes kerinduanTerukir jejak mu puanMengenang basahDi atas kertas putih
Catatanku makin tebal, penaku takkan berjeda. Sampai nanti, ujung penaku menyentuh langit; "sepenggal surga jatuh di bawah telapak kaki ibu."
Bercerita tentang isi kepala di tengah kesulitan hidup
Temukan kritik yang konstruktif dan refleksi yang mendalam untuk memahami lebih baik perkembangan pendidikan saat ini.
Tinta merah telah jatuhKertas putih telah basahKu letakkan di atas batuBerpuisi bersama debu
Melewatkan jejak kenanganKatakan dalam kanvas harapanDi setiap lembar kertas iniIngin ku abadikan tinta hitamDalam lilitan tinta merah
Aku selipkan rindu dalam angan tuk mengakhiri perjalanan ini
ruang imajinasiku, untuk terus memberi warna dan kata-kata