Pelatihan Pewarnaan Tie Dye Teknik Shibori di Desa Badran
Mahasiswa UNNES GIAT 9 dan Ibu-ibu TP PKK Desa Blumah Kompak dalam berkreasi membuat tie dye
Kelurahan Tandes, Surabaya, tengah bertransformasi dengan program kreatif tie dye tote bag. Para ibu rumah tangga antusias mengikuti pelatihan
PPG BK UNNES dalam berkontribusi memberi layanan pada masyarakat merangkul anak panti asuhan al ikhsaniyah Semarang,
Inovasi Gubahan Motif baru Tie Dye pada Cushion dengan Cangkang Kerang
Siswa SDN Landungsari diajak berkreasi, dalam membuat taplak meja melalui praktik Tie Dye.
Pelatihan Batik Celup Ikat SD N Medono yang diadakan oleh Tim KKN-T Desa Medono
Cara membatik tie dye menggunakan pewarna kunyit merupakan satu terobosan pembelajaran yang cukup mudah diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah
Salah satu kegiatan KKN Tematik UPI kelompok 81 di Desa Cipada yaitu dengan mengadakan workshop dan lomba menggambar
Tampilan media sosial seolah menjadi kunci daya tarik audience terhadap suatu produk, karena itulah Mahasiswa PMM-UMM membantu memperbaharuinya.
Mahasiswa PMM UMM ajak remaja Desa Tongas Kulon untuk membuat masker tie dye
KKN UM Ciptakan Terobosan Baru, Langkah Pemberdayaan Karang Taruna Desa Mundusewu "Tie Dye"
Kegiatan sosialisasi pembuatan masker tie dye ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas terutama remaja sebagai generasi penerus bangsa.
mahasiswa Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Malang membuat masker tie dye
Tie Dye adalah salah satu jenis fashion yang dapat diaplikasikan pada baju dengan Teknik Lipat Celup.
Indonesia merupakan negara dengan penghasil sampah terbanyak kedua setelah China. Banyaknya sampah terutama sampah plastik yang tidak terkendali dan t
Malang - Melalui Program Pengabdian Masyarakat, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 44 memberikan pelatihan pembuatan masker tie dye di
Tie dye, tren fashion yang kembali ramai diperbincangkan oleh masyarakat terutama remaja. Berikut ini cara mudah membuat tie dye dengan desain kekinia
Shibori sendiri berasal dari kata “shiboru” yang dalam bahasa Jepang memiliki makna harafiah “memeras”.