Maka akupun datang menagihmu/sebagai ketakjuban dan kelembutan cinta
meski kita sempat puja, kau aku telah saling menerima tiada.
Menguntai kata merengkuh makna Melebur subur seumpama tanya tiada purna Jatuh selangkah sempurna sahaja
Ah seandainya saja ada kita di bangku taman ituTentunya aku tak perlu membeku dalam dinginnya suasana
Apakah air mata mereka membuat mereka kembali rukun?
Tiada yang lebih mencekam dari temaram yang kelam, dan waktu yang berlari,
melangkah dalam kesendirian,Mencari arti dalam keheningan,Primadona yang tanpa panggung di tangan,
Bersama nama-nama pahlawan, kami janji takkan pernah padam.
Menemukan diri, menyadari. Pada pantul kaca, mata bertemu mata. Menduga telah bertemu.
Wanita tersayang kalian, hargai dia selagi masih bisa melihatnya
Tunjukkan kami jalan lurus Jalan orang beriman Penuh nikmat Selamat
Momen Mengunjungi Makam Keluarga Dalam Rangka Memperingati Hari Arwah 2 November 2024
Pagi yang dikepung kemarau Menuai panen jagung menjelang senja Sunyi menggumam angin barat
ingin merasakan cinta yang sederhana? Mari tenggelam dalam keindahan kata-kata dalam puisi. Temukan rasa cinta sederhana dalam setiap baitnya!
Bahwa aku masih hidup di langit yang sama meski ada atau tiada kamu di sisiku
Dalam peziarahan hidupku Ada seni antara senyum dan air mata Dapatkah engkau memadukannya?
Kadang aku kira mencintai itu menyakitkan bila dirasa sendiri tanpa balasanMenurutmu?
Puisi cinta, kata-kata hati, cinta kita, kisah haru, kisah cinta, suara hati, prosa, fiksi, romansa
Singgahnya rasa yang seperti tertunda atau sebenarnya tepat masa. Hanya hati yang tahu apakah ini sebuah tanya yang bermaksa