Artikel ini memuat tentang perspektif Rohani tentang the King of lip service.
Imbas BEM UI yang melabeli Jokowi dengan "The King of Lip Service." Telah menuai banyak pro dan kontra, lantas bagaimanakah seharusnya?
Kebebasan berbicara tidak diakui secara mutlak ketika hal tersebut bertentangan dengan hak dan perlindungan lainnya. Tapi mengapa disebut “kebebasan”?
Pelanggaran terhadap rangkap jabatan Komisaris BUMN oleh Rektor UI bisa dikatakan sebagai balasan senjata makan tuan terhadap kritikan BEM UI.
Sabtu, 26 Juni 2021 lalu, BEM UI mengkritik Bapak Presiden Indonesia, Joko Widodo, dengan julukan “The King of Lip Service” di akun Instagram mereka.
Sosbud BEM UIHMIThe king Of Lip ServiceLeoan Alvinda PutraKetua BEM UIKritik
The king of lip service adalah gelar yang disematkan oleh BEM UI kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk kritik pedas dan keras, tapi tepatkah?
The King of Lip Service, buat saya hanya bualan anak muda yang tidak paham etika. Tidak ada ide yang brilian dan membumi, hanya sekadar sensasi.
Pengurus BEM Universitas Indonesia (BEM UI) dipanggil pihak rektorat setelah menyebut Jokowi sebagai king of lip service.
Apakah segeram itu sehingga Badan Eksekusi Mahasiswa UI sampai menggelari presiden Jokowi sebagai The King of Lip Service