Di atas lembaran kertas putih, tinta hitam menari, menyulap kata menjadi bait, kisah sejarah terukir rapi.
Angin dan gerimis berbisik pelan menemani kesunyian yang menggantung
Persembahan puisi berjudul "Rindu Tanpa Akhir" karya Erlinda Septiawati.
Hujan menerpa, angin berhembusMembawa cerita, dari masa lampauKisah kasih, kini tinggal kenanganTerukir indah, di hati yang pilu
terlalu percaya pada seseorangpunpun takkan membuatmu tak merasakan sakit
Dalam benak terukir mimpi besarMenari di langit tak terhampiri batasIa merangkai asa menebar semangatMelawan arus tak gentar dihadapan rintangan
Terlena dalam kecemasan dan ketakutan, Hingga tak mampu menikmati keindahan yang ada di sini.
Di relung hati terukir janji setia,Bersamamu langkahkan kaki tiada henti.
Menantikan setiap kabar dari ibu Aku terjaga dari pagi di dalam kamar tidurku
Sedalam lautan telah terukir namamu di hati ku simponi yang telah lama ku simpan
Yuk simak puisi yang berjudul "Kebijaksanaan di Setiap Kata" pada artikel berikut ini!
Rumah ini tak lagi sama, sejak kepergianmu yang tercinta.
Tidak ada selain dirimu. Begitulah kita bila jatuh cinta
Pada senja yang melankolis,Kususuri jalan yang tak terjamah.Di antara dedaunan yang berbisik,Terukir kisah yang tak terucap.
Pesan yang tersampaikan dari rasa rindu yang tersimpan dari jarak yang memisahkan dua insan yg saling mencintai
Pada suatu hari nanti, di balik awan yang mendung,Kita akan menemukan sinar mentari yang bersinar terang.
renungan sebuah hening membawa kita ke perjalanan di tepi senja, dimana keindahan dan makna tersebunyi didalam keheningan.
Namun di dalam hati, terpatri semangat yang tak pernah matiMenemukan arti hidup, di tengah luka dan nestapa.
Kenangan terukir dalam hati. Mengikat masa lalu yang pernah berlalu
Bulan di atas langit malam menyinari sepasang insan yang sedang merenungkan cinta