Alloh...Bauran sinar hangat menyapaDalam hati penuh kepasrahanTentangmu yang setia mendampingikuAlloh...Seribu berkas cahaya mentari bertenggarPada gu
Sendiri...Gemerlap malam menatapkuTatapan tajam mengejekkuSuka cita setiap insan
Lelaki tua itu tersungkur dihempas oleh waktu,Tanpa kata, tanpa keluh, hanya sunyi yang tersisa,
Hari ini mungkin sudah terlalu banyak duka yang dilewatiMasih sering mencari kebahagiaan sendiriKadangkala tersungkur di rumah yang seharusnya menjadi
Kekalahan bukan lah akhir dari keterpurukan maupun keputus asaan melainkan langkah awal untuk memulai kembali
Ibu yang menyimpan segala perkara di dalam hatinya dan memilih jalan taat kepada Allah
Siapa tahu? 5 tahun berjalan tabu Ujung demi ujung hanya terbagi separuh kue di pinggir nama dengan mati rasa.
Catatan instan membawa pencatatnya ke penilaian ekspres, mungkin memuaskan hati, sesaat
Di dalam bisnis terdapat keadaban yang tidak dapat diabaikan begitu saja, ada tata krama dalam berusaha yang seharusnya ditaati.
Tuhan, bisikku memanggilMuAku tersungkur tak berdayaBersimbah airmata dan luka mengangaTercabik hati, menahan luka tertusuk belatiPerih, nyeri hingga
FRANKINCENSEKetika mendung tumpahkan tetes langitTerpekur diri ini, dalam guntur bersahutanBerputar memori pahit tak jua sirnaKecap legit mendesir kia
raga ini seolah tak bernyawa. menata nelangsa dalam pantulan cermin tak bernyawa. raga ini selumpuh lumpur. menguras peluh menunggu hancur. sekuat ra
Seperti tonggak kayu bakau, dengan akar yang kuat, bahkan air asin tak menjadikannya lapuk, berpegang teguh dg pendirian yg kuat, menjadikannya aku te