Biar luka ini menjadi pelajaran untuk merangkai kisah yang lebih indah
Hati yang pernah berteriak dalam kegembiraan dan kesedihan
Kulihat perahu kita diam bahkan tersimpan jauh dari pesisir pantai
Diselenggarakan hati doa terlantun, Menyelam dalam lautan tak berujung
12/05/24 – Balaikota Kota Semarang, mungkin memang tidak semua harus iya dan tidak semua ada jawabnya
Keindahan yang tampak di luar datang seketika saat pikiran kosong menghantui perasaannya. Indahnya senyuman tak seindah harapan bersama memancing ego.
Hampa bersama kekasih Ku berdiri di atas karang berongga Debur ombak terus menyapa
Dalam alur puisi yang mengalun, dunia terbentang luas menanti untuk dijelajahi oleh jiwa yang haus akan keindahan dan misteri.
Seorang perempuan yang akhirnya membuka hatinya untuk seorang lelaki pilihannya setelah sekian lama Ia menutup hatinya rapat-rapat.
Di balik pesan yang tak tersampaikan tersimpan ruang rindu yang masih tersimpan
pada tingkat kebijakan publik, Pancasila menjadi referensi utama dalam pembuatan hukum dan peraturan
Asmara antara dua orang satu hati yang saling menyimpan rindu dan rasa yang terpendam meski kadang dihiasi dengan duka dan lara
Kaulah yang menemaniku Kaulah yang menyemangati ku Kaulah yang menghiburku
Di bawah langit malam yang gelap dan tenang,Kupegang rahasia, dalam hatiku yang perih dan terluka.Cinta terpendam
Ada tangis yang harus ditelan Ketika guyuran air menerpa
Ketika subuh tiba, desir mesin di telinga, debu ikut mengudara
Memulai untuk kebiasaan yang berbeda memang sulit bukan berarti tidak bisa untuk dilakukan
senja kala telah berlalu segaris jingga perlahan lenyap tinggalkan remang kelabu
Selama ini kukira dari hati ke hatiTerungkap semua rasa yang tersimpan Keterbukaan itu tak diragukan Seolah dia sudah menjadi bagian tak terpisahkan
Aku bersaksi, bahwa setiap yang kusaksikan hanyalah kamu.