Pelukan cemara dan debu membentang dilangit ciremai
Apakah aku pantas bahagia? aku juga ingin dihargai dan dianggap ada.
Pagi yang CerahJangan biarkan kekhawatiran membelenggu,Saat mentari menyapa, hati pun tergugah.Nikmati setiap nafas, setiap degup jantung,
Rinai-rinai hujanmu 'kanku biarkan mengalir kepadaku. Aku suka jika kau berlabuh kepadaku
Hari itu hari yg baik ketika kita bertemu, waktu itu waktu yg baik ketika kita bersama. dan setelahnya kita adalah rindu
Lelaki yang berjiwa besar akan senantiasa tegar dan memberikan yang terbaik untuk keluarga. Dengan senang hati dan penuh keyakinan rasa lelah hilang.
Menantu yang di impikan ayah dan ibu yang mampu menentramkan dalam keluarga dari berbagai hal
Terbakar! Menyambarlah! Dalam diri karena pria sejati tidak akan menghianati mimpi
Pada benak yang sunyi, cerita terpahat, Masa lalu bersemi, di hati yang terpatri.
persahabatan tidak selamanya akan bersama. ingat, takdir tuhan adalah rahasia yang harus kita jalani bersama.
Seulas senyum yang kau tebarkan memancarkan kebaikan, dan indah bagi siapapun yang menatapnya, jadi, tersenyumlah
Puisi menggambarkan luka hati yang sudah tak termaafkan
Ku layangkan pandangku, pada rembulan di atas sana. Sekelebat sadar menusuk rasa
Selagi tangannya masih hangat, ciumlah. Sebelum terlambat. Dan selagi raganya masih utuh, dekaplah. Sebelum dia sirna.
Sahabat sejati adalah orang yang akan selalu membantumu disaat kau terjatuh.
Yang berpasrah pada keadaan selalu mengalah sendirian. Janji yang teringkari melingkar dalam batin sejati
Setiap langkah dan kalimat yang terkatakan akan terpatri pada lembar-lembar sejarah, kelak
Puisi rincian ketiga dari sepuluh puisi tentang belum terpatri di memori. Semoga bermanfaat.