Pagi yang berbekal harapanDitemani kabut tebal yang melayang haruMelebur dalam kenangan bisuDi atas kertas surat berlembar - lembarSenja yang tak jing
Bagi kebanyakan masyarakat kita, media musik yang mubah pun bisa menjadi pengingat kita akan bekal akhirat dan selalu terngiang setiap ramadan tiba.
Kisah omjay kali ini tentang lagu lagu religi yang sangat menyentuh hati. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana tercinta. Selamat menikmatinya!
Ocehan sang ibu kepada anak nan hilang selamanya dari dunia
Dalam luka ada rasa bagaimana pun masa lalu tetap terngiang dalam ingatan ku
Membawa kita terhanyut dalam kenangan.
Teriakkan hati yang bisu terus mengusik, saat malam makin suntuk.
Puisi "Aroma Hujan" menceritakan perubahan ekosistem akibat kerusakan alam
Dan, aku masih di sini, menanti hingga saatnya nanti ...
Aku anggap terbaring menjadi super istimewa Tanpa tersadar bahwa berkeliaran mencari jati, akan lebih berarti
Puisi tentang sikap kerendahhatian dan hidup sederhana yang seharusnya dilakoni manusia.
kali ini bukan dikenang kawanhanya kembali terngiangsatu sejarah kelampenghujung September berpuluh tahun silam"malam ditaburi aroma darahtumbal kepen