Menyingkap Realita Keadilan di Gray TerminalDalam dunia yang penuh petualangan dan keajaiban One Piece.
Mengintip sistem canggih terminal peti kemas: dari manajemen otomatis hingga keamanan, semua demi efisiensi logistik global yang optimal.
Menunggu sering kali dianggap sebagai aktivitas yang membosankan, apalagi jika dilakukan di tempat-tempat seperti terminal atau bandara.
Masih banyak terminal di Indonesia yang keadaannya tidak terawat sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
kisah cinta julaeha dan hamdan yang penuh dengan tembok penghalang kiyai soleh
Lalu lalang bus yang datang dan pergiTak lupa ojek dan segala pernak pernik di terminal
Transportasi
kisah horor tidak hanya dapat ditemukan di rumah sakit angker atau tempat sakral lainnya, kisah horor juga dapat muncul di rumah makan!
Mencoba transportasi umum massal perkotaan Biskita, Trans Pakuan milik Pemerintah Kota Bogor.
Pernahkah merasa jika layanan transportasi umum mengecewakan? membayar mahal bus antar kota untuk kenyamanan justru yang didapat malah sebaliknya?
Dulu jika ingin hunting foto harus membawa kamer DSLR yang ukurannya besar disertai lensa yang juga tidak kecil
Bila Perumka sudah mengalami transformasi yang dipiloti seorang pemimpin sejati, kira-kira siapa yang bisa dengan gigih melakukan pemberantasan calo
keputusan kecil yang berhasil diselesaikan, berhasil mempertemukanku dengan banyak keputusan besar dengan tanggung jawab besar yang mengikutinya
Apa yang menarik dari jualan?Pertanyaan ini sering mampir di pikiran lalu pergi lagi, tapi belakangan ini intensitas mampirnya semakin tinggi.
Kehidupan terminal sudah menjadi bagian kehidupanku, meski hanya mampir dua kali sehari, selalu ada cerita menarik yang bisa kusaksikan di terminal.
Terminal adalah tempat berkumpulnya semua orang yang ingin hilir mudik, dari satu kota ke kota lain.
Kawasan blok pada masanya adalah pusat aktofitas masyarakat kota jakarta
Melangkah dengan tertatihAir mata deras mengalirBerjatuhan satu demi satuhinaan bukanlah hal baru baginya
Terminal Bus Leuwipanjang kini lebih rapi, aman, dan nyaman setelah direvitalisasi dengan biaya mencapai 70 miliar rupiah.
In the late 1980s, our family---myself, my younger brother, father, and mother---