Angin berembus Sang mentari melilit Tak mampu menepis Dalam jiwa terlampau sengit
Cepat selesai dilakukan berlangsung beda Iringi tidak sama biasa ketahui menjalani
Esok, pagi datang lagi. Usah kau sembunyikan. Semangatmu terlampau tak terbendung
Dulu aku tampak gagah sebelum mengenalmu yang terlampau indah, dahulu kau adalah megahyang memperkenalkanku adanya susah.
Sebuah kesedihan seseorang yang tertuang di puisi "Pilu"
Kacamata dibuka Diletakkan di atas meja Pria itu menggeram
Pagi belum juga nampak dan semestaku terlampau kelam
Pertansiit Benefaciendo sebagai Persembahan Cinta Pesta Perak Episkopal Mgr. Petrus Turang
Perubahan menitipkan tersedia terompet lila. Memalsukan kelakuan kehidupan bervarian
Terlampau banyak pilosofi makna kehidupan yang terangkai tanpa tindakan, hingga akhir nya menjadi gebuan semangat basi. Asupan tanpa pertimbangan yang