Kini aku tahu, badai akan berlalu, Dan harapan adalah pelita yang abadi.
Tak ada lekuk tubuh di sudut hidupnya, terasingkan pikirannya
Bulan Agustus telah berlalu. Semangat memperingati di bulan itu, redup, dan menghilang. Kemungkinan Agustus tahun depan akan dipanggil lagi.
Teman yang sudah dianggap saudara, ternyata merebut suami yang dicintainya.
Rajutan rasa itu masih kusimpan walau sudah terhempas ke dasar lautan kehidupan
Ku terhempas melayang seperti kapas dan hanya menjadi ampas
Puisi di atas menjelaskan hidup yang tak punya pegangan banyak masalah belum menemukan solusinya.
Kebahagiaan yang dibayangkan belum bisa digapai, tatkala gelombang dan badai menerpa
Tak ada harapan Dia hilang bersama kenangan Pergi melintasi jejak tahanan Terkurung selama sepekan
Terbangun dinasti untuk saling mengenal terombang-ambing teknologi canggih digenggam
Kertas kado lusuh tertimbun dalam gudang penuh debuSebuah kotak berkarat dibungkus seadanyaKotak yang membawa kenangan ke masa laluSaat kotak itu hanc
Lelaki yang terperosok dalam kubangan lumpur itu adalah akuMenengadah langitHanya ingin menjadi kuat di matamuTak ada kata yang menjadi manteraTa
(Roma 8 :28-30; 1 Tesalonika 5:18 dan Efesus 5:20) Ada suatu puji-pujian kita yang berjudul God hath Not Promised (Tuhan Tak Janji), isi syairnya saya
[caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="victoryaworld.com"][/caption] Dedaunan gugur perlahan terlepas dari tangkai pepohonan. Mela
Ketika aku rindu inginku teriak inginku berkata: "tidak" tapi hatiku berontak Ketika aku rindu inginku terbang tapi sayapnya telah hilang dit