Lalu, mengapa Engkau seakan ‘mengkerdilkan’ Yohanes Pembaptis ... ?
Mengingat memori yang terlintas di benak Kala ceria menyerbak hati Kini sudah terhempas angin kekecewaan
Saat malam sunyi mulai menyelinapRindu-rindu yang sudah penuh ini memaksa menyeruakSampai kapan aku menabung rindu?Di mana aku muarakan rindu ini?
Bulan itu sederhanaKadang cahanya sempurna Saat datangnya malam Hadirnya bintang
Terhalang dalam dinding yang sulit untuk dihancurkan
Kesalahan terbesar dalam hidupku adalah mengapa aku harus bertemu denganmu
Cinta yang terhalang jarak yang membentang membuat dahaga cinta perlu disampaikan.
Untuk menyatukan cinta kitaTidaklah mudah, dalam pintaHadirmu menjadi bulan terangDi langit, di antara bintang-bintang
Ke arah ruangan gelap. kemudian malam mamasang sunyi, dan bulan menyusul sepi, dan pada detak jarum jam
Patah hati menyebabkan rasa sakit yang pernah mau menghilang terhanyut bersama angan dan menjadikannya kenangan yang selalu dikenang
Senja yang sempat memikat. Terhalang amuk sang kilat
Sungguh Malang Nasibmu Kawan! Sepertinya cemburu pada alam
Pantun adalah budaya Indonesia yang patut dilestarikan.
Penolakan ungkapan tidak suka berhutang, Memberi tahu lakukan sesudah beristirahat
Dugaan berbagai arah perbuatan melawan Perbuatan sia berbeda sifat yang biasa suka Berjuang persamaan digunakan tidak sekuat
Tanggung menangkap itu keadaan tipu daya. Sulit atasi pengingkaran peranan pembagian
Puisi tentang kedahsyatan yang tersembunyi di balik tabir rahasia jika keberadaannya diyakini tanpa ragu-ragu.