"Bercermin pada Kabut Masa Depan"Di balik kabut masa depan,manusia terbuai impian,mengukir harapan di langit abu-abu,
Aku terbuai oleh bayu yang membisik. Menebar aroma citra terusik
Pikiran yang bercabang Membuat aku bimbang Rumitnya pun bukan kepalang.
Pujian yang datang dari mulut manis terdengar sangat merdu
Seorang yang mengingat kenangan mantan menemukan masa bersama pasangan tanpa harus bertemu dengan lawan seketika sadar itu hanya kenangan semata saja.
Aku terus berlari mengejar dunia tak kenal lelahhingga aku jauh dan merasa engganuntuk sekedar menghadap sang Illahi
Butuh waktu dikala menata hati, berserah diri dalam segala hal jalani dengan ikhlas
Si hitam manis, Mengajarkan pada diri, Semanis apapun hidup dijalani, Rasa pahit akan menyertai
Biar mereka yang menggeredek, Meramaikan dunia ini, Memenuhi sesak suara di udara
Kita tidak akan senantiasa berjumpa. Mungkin ada baiknya bila kamu tahu rumus sederhana, yang sengaja aku rumuskan khususnya teruntukmu.
kalau bisa memilihaku akan lari menjauhtak ingin dicumbunyatapi apa dayaku?dipanggung kemuliaan dirinyaaku digeluti dengan berbagai caramenggelorakan