Puisi ini menyampaikan pesan tentang kekuatan cinta yang tetap hidup meski terpisah oleh jarak, waktu, atau kehilangan. Melalui kenangan dan bayangan
Renungan di Tepian Waktu, Mencari Makna dalam Kehidupan
Akan kularung candu ke tepian sunyidengan jala ke laut lepasKekasih,Aku melihatmu tersenyum diantara gelombangJeda sunyi adalah nafas yang resahKala
Renungan di Tepian WaktuKesedihan yang tersembunyi dalam senyap,Tak ada yang peduli, tak ada yang menyapa,Namun kesalahanmu, kecil atau besar,Mendadak
Wisata Alam Tepian Ayo Malus Petanang Kota Lubuklinggau
perjuangan dan pengorbanan orangtua yang menjadi pelindung dan cinta yang kekal.
Di tepian nyaman, kita merenung,Hanya ada satu sudut yang dapat kita tingkatkan, diri kita sendiri.
Di tepian nyaman, temukan ketenangan, Sudut semesta untuk introspeksi diri.
Tepian Aman Di tepian sungai yang tenang mengalir,Terbentang hamparan rumput hijau yang menawan.
Di tepian rindu aku berdiri, menatap ombak yang menari-nari
Tentang kehidupan yang penuh perjuangan. Baca selengkapnya di sini
Pengingkaran selalu mampu menyisakan rasa sakit dan trauma yang tersimpan di lorong waktu.
Aku menemukan jejak langkah yang terukir, memori indah, kenangan manis.
Di tepian kerinduan terhampar asa, terpapar dalam kehampaan yang mendalam. Apakah akan ada harapan di sana?
Di tepian sebuah ingatan, terdapat sebuah kisah cinta yang berakhir. Arus waktu takkan pernah kembali.
Membaca buku itu penting, karena kau akan melihat dunia
Pada tepian kaki kanan,Yang melangkah kuyuh tanpa beban,Ada kisah setumpuk dalam pikiran.
Takut'ku engkau telah pergi jauh Dibawa angin bersama ombak itu