Puisi dengan tema percintaan tentang sebuah pengharapan
Tentangmu terlukis di jagat jentera waktu. Bersemayam di sela–sela luka membiru
Hati yang terasa nikmat dalam berasa tentang rasa hati
Sebuah puisi yang berangkat dari kegalauan pada malam hari
Puisi ini berawal dari rasa yang dipendam dalam buku yang terkunci dalam diam dan rasa yang tersampaikan dalam do'a yang selalu dipanjatkan.
Kini aku terkulai dengan rasa yang tak terdefinisi. Entah apa yang terjadi.
Jatuh cinta itu laykanya sebuah pena diatas kertas. Tertulis dan tidak bisa dihapus kembali, jika pun di hapus tulisannya tidak akan sama kembali.
Rasa itu tumbuh. Dan rasa terindah itu cinta. Rasa yang meresahkanmu, dendam. Rasa yang membuatmu dibenci, adalah dengki. Semua ada di kepalamu.
HeningKau diamDemikian juga akuPicture by pixabaySaat kau menatapkuAda binar cinta di matamuAda selaksa asa di sorotmuMembuatku tak mampu menengadahka
Goresan tinta ini tentang kitaYa, kita!Kenal tanpa sengajaMalu-malu tuk menyapaNamun penasaran yang dirasaGoresan tinta ini masih tentang kitaKeduanya