dibantingnya celengan waktu depan hidungmu/tempat bertahun kau tabung rencana-rencana fana itu
lebih baik jangan di lanjutkan kalo pulang malam udah bimbang
Di tengah malam yang sunyi, Kala bulan berselimut kabut tipis, Ada bisik angin yang lirih bernyanyi, Mengantar rindu pada jiwa yang tertinggal s
Ku pandangi tetes-tetes hujan itu, seolah ada harapan yang baru hadir
Ikhwal memulai kembali. Setelah lama tertidur. Ah, segar sekali
Semua dilakukan agar kesejahteraan naik, agar kebahagiaan naik, agar citra membaik
Marilah bersama-sama mengikhlaskan Agar saudara-saudara kita
Marilah mendoakan yang telah berpulang. Walau bencana telah mengiringinya
Rencana telah ditelurkan Bersamaan dengan pemikiran yang dalam Dalam kehangatan kopi Di tengah dinginnya malam
Putusan kami jangan dicela. Putusan kami jangan coba dilawan
Biarkan mereka ribut sendiri,yang jelas aku tetap berada di sini
Mencoba menikmati bagian dari hidup yang mungkin luput dari pengamatannya
Walau dibatasi oleh realita yang kadang berlalu begitu cepat
Puisi yang peristiwanya bisa saja terjadi pada diri seseorang saat berada dalam sebuah tempat yang baru pertama kali dikunjunginya.
Tapi, tidak ada yang tau. Bagaimana ke depannya? Bagaimana hari esok
Malam ini mencoba merenungi hari walau udara menggila di luar
Demi kedamaian bersama maka dikatakan bahwa hubungan masihlah baik
Dalam kepala yang kosong. Banyak aliran yang saling beradu
Kenapa?Mereka bersitegang Walau jauh berbeda jarak
Para pahlawan selalu ada walau Marapi kami sedang batuk panjang