Membangun Kerajaan DiriDi tanah hati yang sunyi, kutanam mimpi,Di antara kegelapan malam dan fajar pagi.Dengan keyakinan, kubangun tiang-tiang harapan
Dalam Bayangan MalamKaryaTazkirKesedihan tersembunyi di balik malamBayangan hitam merayap melingkupi hatikuMengingatkan luka yang belum sembuhDi
Di kedai kopi ini, segala keraguan dan pedih, perlahan menghilir.
Pagi ini adalah ilusi yang indah, mengajakku bermimpi dan berkhayal
Di labirin ini, ku temukan surgaDenganmuKasihmuRasa yang sempurnaBiarlah waktu berhenti sejenak
Puisi: Luka dan Cinta SejatiBait 1:Berpegang teguh pada luka hati, hanya membawa diri ke jurang nestapa,Takkan temukan jati diri, hanya rasa pilu yang
Orang yang memandangmu negatif, takkan pernah melihat sisi baikmu, betapapun kau berusaha.
Kita belajar meniti di atas benang tipis, Antara mimpi dan realita yang teriris. Menimbang setiap kata, mengukur setiap langkah.
Tutup mata sejenak, dan biarkan pikiranmu melayang bebas,
Terus memberi tanpa henti, bagaikan air mengalir ke bebatuan, Mengharap balasan yang setimpal, bagaikan angan-angan yang fana.
Sebuah analogi jawaban dari sebuah pertanyaan tentang rindu.
Jati Diri Sejati"Di lorong sunyi, ku cari maknaIlmu Jawa, kaweruh kejawen, pusaka yang nyataBukan untuk kesaktian, bukan untuk wibawaBukan pula kekaya
Di keramaian, kau merasa sunyi, Jiwa kosong bagai kanvas putih tak terisi.
Langkahku melaju, merasakan kehidupan yang mengalir,
Dunia WaktuDalam dunia waktu yang tak terhingga,Mesin waktu berputar tanpa henti,Membawa kita melalui lorong masa,Di antara kenangan dan harapan abadi
Perlawanan, Bangsa, Rakyat
Filosofi Berjuang Berjuanglah sehingga seratus keraguanmu, Berkurang jadi sembilan puluh,
Ketidakwarasan merayap di hatiku, Menyusup dalam keraguan dan kegelisahan.
Kerap lupa bahwa diri ini bukan siapa-siapa, maka janganlah berharap lebih, duhai diriku.
Aku membuat satu aliran sungai cinta, menjaganya agar sungai-sungai cinta itu benar-benar menjadi surga