Akhirnya Teana dan Galata tiba di Kota Hegra. Dari kejauhan, beberapa prajurit penjaga gerbang kota saling menatap heran. Mereka seolah tak percaya de
Seperti yang telah direncanakan, Yodh melakukan penyerangan ke Kota Hegra. Malam itu adalah malam bulan purnama. Langit Kota Hegra sangat cerah. Bulan
Musibah gempa bumi di Kota Hegra yang terjadi beberapa Minggu lalu akhirnya terdengar oleh Teana. Kejadiannya sangat aneh. Hamra masih ingat betul awa
Ketika Almeera dan Teana kembali, hari sudah beranjak malam. Shahed menyambut mereka berdua di lapak tempat mereka menggelar barang dagangan."Tuan, ka
Yodh tahu, kekuatan Lamadh bukanlah apa -- apa. Ia tidak perlu menghabiskan energinya hanya untuk makhluk rendah seperti Lamadh. Sesaat setelah berhas
Teana dan rombongannya telah memasuki Kota Hegra. Mereka tiba saat matahari hampir tenggelam. Dengan memacu laju kereta untanya, Teana menuju Qasr Al
Sementara itu di Kota Hegra... Kebun anggur milik Rashad telah hampir selesai dipanen. Kini Rashad tinggal menikmati hasil p
Yodh merasa senang karena Taw telah berhasil merebut kembali Patung Dewa Dhushara. Malam hari setelah Taw mengabarkannya kepada Yodh, panglima Kerajaa
Malam merangkak turun... Suasana di kompleks Al Djinn yang sepi dan gelap mendadak berubah. Kilatan cahaya kebiruan muncul diatas
Keesokan paginya Teana dan Almeera mempersiapkan keberangkatannya menuju Kuil Qasr Al Binth. Dengan sangat berhati -- hati, Teana menyimpan patung Dew
Teana berlari sekencang mungkin. Begitu juga Almeera. Langkah kaki mereka seakan melaju secepat angin berhembus."Almeera... Cepatlah ! Jangan sampai m
Kejadian hilangnya patung Dewa Dhushara, membuat Teana teringat akan ritual di Kuil Ad Deir beberapa minggu lalu. Kedua kejadian itu memiliki motif ya
Ular itu tidak memberikan reaksi apapun ketika Teana membuka pintu kandang, namun demi mejaga keselamatan untanya, Teana keluar mencari tongkat untuk
Matahari mulai naik, para penduduk bersiap -- siap untuk bekerja di kebun -- kebun anggur dan kurma di Kota Hegra. Kebun -- kebun itu nampak menghijau
Sesampai di Penginapan Al Anbath, Teana berjalan memasuki kamarnya. Almeera mengikutinya. Almeera masih menanyakan perihal
Hari mulai beranjak sore, Teana dan Almeera bersiap untuk kembali ke Penginapan Al Anbath. Namun ketika hendak meninggalkan Kuil Ad Deir, mereka berpa
Pasar Sabra ramai sekali pagi itu. Matahari bersinar cukup hangat. Banyak sekali pedagang mulai menjual barang dagangan mereka tanpa merasa takut akan
Disamping Teana tergeletak dua buah gulungan kulit unta yang berisi catatan ramuan obat -- obatan Timur Tengah. Ramuan itu diturunkan dari keluarga Te
Kabar kematian sang pendeta telah menyebar ke penjuru Kota Hegra. Para penduduk mendatangi Kuil Al Khuraimat untuk memberikan penghormatan terakhir. P
"Rashad, apakah semuanya sudah siap?" tanya Tuan Ghalib."Sudah Tuan, semua rombongan siap menunggu perintah Tuan.""Baiklah, segera kau siapkan untaku.