Aku membacamu seperti sebuah puisi, tanpa tanya siapa dirimu, menyelami setiap bait dan irama, menghirup makna di balik kata.
Mata tergambar kosong, Berayun diiringi melodi, Mengalunkan buaiIramanya keji
Kita tidak akan membincangkan beban lagi. Apakah sebuah kenangan hanya untuk dikenang? Mengapa sebuah peristiwa tak terulang?