Sebenarnya untuk apa kita hidup? Bagaimana hubunganmu dengan alam sekitar?
Menerapkan Moderasi Beragama Melalui Nobar Film "Tanda Tanya" di Desa Ringinarum
Air mengalir, menerobos masuk membongkar batu besarKini, haruskah kita tetap bergeming?
Apa yang kau takutkan ketika memulai hari?
Lucunya setiap manusia yang tak sadar kalau pohon beringin tumbuh di matanya. Tapi mengejek debu tanah di rambut orang lain
Dua kata yang menjadi pergulatan batin setiap hari
Di awal film ini, kami dikenalkan dengan berbagai karakter secara sekaligus dan kepercayaan mereka masing-masing.
Ulasan film dengan judul Tanda Tanya yang menceritakan mengenai konflik perbedaan multiagama dan etnis yang ada di Indonesia.
Ada 4 permasalahan pokok yang diceritakan di dalam film Tanda Tanya ini.
Resensi Film Tanda TanyaBerbagai macam agama yang tersebar di seluruh penjuru dunia mulai dari barat ke timur sampai selatan ke utara.
Film "Tanda Tanya" mengangkat tema mengenai pluralisme agama di Indonesia, di mana konflik antar keyakinan agama sering terjadi.
Seberapa pentingkah sikap toleransi? Film yang menceritakan tentang bagaimana cara hidup di dalam keberagaman.
Secara keseluruhan, film Tanda Tanya saya beri bintang 7,5 dari 10 dengan mempertimbangkan segala aspek kekurangan serta kelebihannya. --
Masih pentingkah kita berbeda? Artikel ini membahas tentang resensi sebuah film berjudul "?" (Tanda Tanya) yang dirilis tahun 2011 silam.
Bahuku masih utuh, untukmu bersandar dan menyampaikan keluh
Bertanya adalah hal dasar yang akan dilakukan manusia, dari pertanyaan sepele sampai terberat. Maka bisakah manusia menghindar dari pertanyaan?
"Ingat ya, Hen. Ini bulan puasa. Pasang Tirai. Barangkali anak-anak sudah pada tahu. Mungkin nanti kalau kamu turun, tirainya sudah dipasang. Satu hal
Tanda tanya?Kok Judulnya begitu?Emang gak boleh?Itu kan lambang ketidak tahuan?Dan ketidakpastian?Keragu-raguan?Atau bisa juga lambang masa depan?Siap
Memperingati hari film nasional, KOMiK mengadakan nobar film Tanda Tanya di Perpustakaan Nasional, Minggu (8/4). Film karya Hanung Bramantyo yang taya
Menuk (Revalina S. Temat) bekerja di restoran Chinese Food sehari-seharinya. Ia berkerudung dan satu di antara beberapa karyawan muslim yang betah bek