Dulu rakus kau lumat tubuhku Lemas kita dengan rindu bercinta Tubuhmu pada sebagian tubuhku Di ranjang tempat kau mengikat akad Seketika semua l
Biarkan aku cacat! Jangan beri aku buah dada Buang bulat sekal pantatku Jahit rapat saja pangkal pahaku Buah dadaku membuat jemarinya nakal Sek
Perempuan itu babu Sedari pagi menjual peluh Di ranjang pun memeras keringat Suaminya hanya rajin menabur benih "Kelak anak-anakku jadi TKW dan pu
Kalian bertanya, Dari sari pati siapa aku bermula Dan dari rahim siapa aku terlahir Mulut kecilku terkatup menjahit amarah Bukan dari mulutku se
Kata mereka, Aku tak boleh telanjang Diam-diam saja meningkahi birahi di balik kelambu Tak perlu berisik, biar mesum hanya tuntas pada ranjang Mer
Tangannya meraba dadaku, Mak Dia bukan laki-laki yang menjadikanku istri Dia menghujaniku dengan uang dan air mani Aku disini mencarimu, Mak! Mu
Kata hatiku, "Malam ini tubuhku akan bernama," Ini sekian malam yang kunanti, kumau namaku! Topeng wajahku gagu Melepas senyum dalam merahnya gi
Aku memintamu ada, Malam ini temani aku menghapus merahnya cat kukuku Hapuslah polesan bibirku, jangan sisakan apa pun disana Aku ingin telanjang t
Tubuhku penuh nanah Dahaga akan derasnya darah Bersenyawa dalam keluh kesah Tanpa kutahu kapan bertemu sudah Aku meraba surga dari kerak neraka
Kalian mencari serpihan cinta disana, Pada beningnya kaca penuh tanya Berharap ada hati untuk letihnya jiwa Memimpikan peraduan rasa dari belukar m
Hari ini kepalamu menengadah, Nak Dengan kulit masih merah Dengan rambut belum nampak Dengan jari-jari mungil menjamah Mulutmu meracau meminta n
Aku menemukanmu disana, Pada malam kesekian yang telanjang Dibawah tindihan ritmisnya tubuh panas Karam pada pelukan di ujung kelam Terus mengais
Aku memerah Menemuimu dengan mata merah Ujung bibir yang berdarah-darah Dan hati koyak penuh luka nanah Aku mendera luka Mencintaimu ketika per
Biarkan malam ini aku pulang Akan kularung noda-noda malamku di sana Menyembunyikan sebagian diriku yang jalang Dan kunikmati senyum lugu yang dulu
Kubawa tubuh kaku ini Berbalut pekatnya satin hitam Kali ini kakiku harus lebih kuat lagi Tak lagi kutengok kemarin, aku bersiap karam Kujual la
Tiap kali kunikmati dalam gairah Tak pernah matanya meminta cinta Berkali kuselipkan uang dari balik kutang Tak sekali pun kudapati senyuman di uju
Pada malam ketika kuselimuti hati Kau telanjangi tubuhku dengan secuil rasa Katamu, Cintaku jatuh lagi pada hangatnya hatimu Pada esok saat aku
Pesan suamiku, Carilah duniamu Lebur semua rindu Temui tawa-tawa itu Genangi hatimu, jangan ambigu Esok setelah malam ini berlalu, Kita kupas la
Perutku makin menggunung, Mak Mata mereka menghakimi Menelanjangi semua laluku Aku di umpat dan di ludahi Aku ingin pulang padamu Aku dihamili
Malam ini malam terakhir Airmata menghapus bedak tebalnya Senyumnya lindap tanpa merahnya gincu Cerita malam yang di dengarnya makin samar Kupu-ku