Prinsip tabur tuai adalah hukum universal yang mengajarkan bahwa setiap tindakan seseorang akan menuai hasil sesuai dengan apa yang ditanam.
Dimaafkan bkn berarti hkm konsekuensi tdk berjalan. Alam tdk kenal kompromi krn perbuatan kt telah dimaafkan.
‘Hukum Tabur Tuai; diajarkan dan diteladankan, ‘Hukum Tidak Menabur Tetapi Menuai’ juga diajarkan.
Hati-hati dg pekerjaan yg kt pilih. Bl tdk ingin mengalami penderitaan hdp di masa akan datang. Semua yg kt alami hanyalah tuaian tanaman kt masa lalu
Para Suci telah meninggalkan pesan agar hdp secara bertanggungjawab. Kekerasan thd org lain juga dibalas pd bgn tubuh yg sama. Tdk ada debet-kredit
Dg belajar dr pengalaman org lain, tdk perlu kt mengalami yg sama.Terima akibat perbuatan kt pd saat ini, dan ciptakan masa dpn baik dg baik saat ini
Bukan hanya memberi harta atau kerja, luruh aksara juga tunduk pada hukum tabur tuai.
Karena Buddhisme bukan hanya persoalan ritual. Semua ada prosesnya. Dan setiap proses pasti akan menghasilkan reaksi. Sebab akibat Namanya.
Memiliki atasan yang humanis juga adalah rejeki tersendiri. Sepakatkah kamu?
Sekeras-kerasnya kamu mencoba, kalau bukan rezekimu ya tak akan dapat. Sebaliknya, sekecil-kecilnya kamu usaha, kalau rezekimu pasti dapat.
Tak ada yang menginginkan patah hati yang berdarah-darah. Apalagi musababnya cinta segitiga. Tapi, jika terjadi, mari diseriusi dan ambil hikmahnya.
Tidak selamanya politik itu kejam, tidak selamanya politik itu menyenangkan. Jalannya politik memang fluktuatif, selalu penuh dengan dinamika. Praktek
Sebagai naturalis debutan, saya mendorong kita agar bertanam. Tidak punya lahan? Alasan!