mengenang kitab suci olahraga indonesia
Dulu, Piala Dunia seolah mampu menyedot animo dan fokus pembicaraan di mana-mana.
Gegara ada teman loper koran, aku mulai menyisihkan uang menjadi pelanggan Tabloid Bola yang tak terjual dengan harga miring!
Dua kali seminggu sepanjang 2004-2006 ruang tamu terlihat berwarna dengan kehadiran tabloid Bola. Saya masih bocah saat itu, namun tabloid Bola bukanl
Masih ingat betul bagaimana bertahun-tahun lalu seorang teman begitu semangat menenteng Tabloid Bola untuk mencari informasi kemenangan tim sepak bola
Bagi saya acara yang paling menarik adalah menonton pertandingan olahraga. Maka membeli Tabloid Bola menjadi wajib hukumnya bagi saya. Agar tidak keti
Dari kegiatan terakhir, saya menyentuh tumpukan koleksi majalah dan koran-koran lama. Menjembullah beberapa koleksi Tabloid Bola yang masih tersimpan
Edisi penutup Tabloid BOLA akhirnya terbit. Tulisan "Selesai" dan "Terima Kasih" menjadi cover dari perjalanan selama 34 tahun tabloid olah raga terba
Sedih. Tentu saja. Meskipun jaman sekarang semua serba digital, tetapi media cetak memiliki kesan dan nuansa berbeda. Maka ketika Tabloid Bola me
Apa saja termasuk yang dari koran semacam Kompas, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat. Dengan menyisihkan sedikit sisa uang jajan sengaja membeli koran d
Tabloid Bola sudah lama saya mengenalnya. Ketika saya masih kuliah, saya seringkali iseng mengirimkan tulisan untuk rubrik Forum Pembaca, semacam kolo
Saya jadi interisti sejak SMP kelas 1. Saya gak tahu kenapa harus menjadi fans dari sebuah tim yang kalahan, sering apes, dan tentu saja dampaknya ada
Saat ini banyak di dunia maya beredar kabar bahwa aplikasi Path telah tutup. Mengapa hal ini bisa terjadi?. mungkin karena alasan persaingan yang sema
Pada Selasa, (23/10) mendatang, Tabloid BOLA akan menerbitkan edisi cetak terakhirnya, setelah beredar selama 34 tahun, tepatnya sejak perhelatan Euro
Tabloid olahraga legendaris itu akhirnya menuntaskan episode terakhirnya. Melalui akun twitternya, Managing Editor Firzie Idris mengatakan Tabloid Bol
Senja kala media berbasis kertas kembali hadir. Tabloid Bola (edisi kertas) berpamitan kepada pembacanya setelah 34 tahun.Sedih, mendengar fakta ini.
Media sosial twitter, hari ini bukanlah seperti biasa yang diisi dengan keriuhan pilpres tahun 2019. Hari ini terjadi keriuhan atau sedikit ramai yang
"Ba! Kamu ikut saya!" "Ke mana, Mas?" "Barcelona."Penggalangan kalimat itu masih saja saya ingat ketika Mas Sumohadi Marsis mengajak saya un
Saya pertama kali mengenal Tabloid BOLA sekitar 14 tahun lalu. Tepatnya pada 1999, ketika saat itu saya masih duduk di kelas 2 SMP. Sejujurnya, saya b